Sebagai salah satu lokasi bersejarah di Jakarta, Museum Fatahillah akan direvitalisasi dan direstorasi ke masa kejayaannya seperti ketika baru saja dibangun pada abad ke-18 dahulu. AkzoNobel, produsen cat ternama Dulux, akan meremajakan kembali Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah) dan berbagai gedung bersejarah lainnya yang berada di area Kota Tua, termasuk mengecat kembali bagian luar dinding dan kayu bangunan.
Kolaborasi ini diumumkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama Jeremy Rowe, Managing Director AkzoNobel Decorative Paints Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Timur Tengah, dan Jun de Dios, Presiden Direktur PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia). Hadir juga dalam acara tersebut Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Jeje Nurjaman, Kepala Unit Pengelola Kawasan Kota Tua Norviadi S. Husodo, Kepala Museum Sejarah Jakarta Sri Kusumawati, Presiden Direktur PT Transportasi Jakarta Budi Kaliwono, dan Wali kota Jakarta Barat Anas Efendi.
Kota Tua Jakarta yang berlokasi di bagian utara Jakarta terpilih sebagai salah satu nominasi Situs Warisan Budaya UNESCO karena perannya yang penting dalam perjalanan sejarah Jakarta dan merupakan ikon budaya Indonesia. Kini, Kota Tua Jakarta merupakan tempat wisata yang menarik perhatian wisatawan dan berkontribusi dalam aspek ekonomi, sosial, dan budaya kota Jakarta.
Sebagai pusat perdagangan Asia di abad ke-18, Kota Tua yang merupakan rumah berbagai bangunan bersejarah menjadi fokus komitmen Kota Humanis yang diusung AkzoNobel. Sebagai bagian dari inisiatif Kota Humanis, AkzoNobel juga akan berkolaborasi dengan TransJakarta untuk menambahkan empat armada bus wisata Jakarta tingkat dua untuk mendorong minat wisatawan lebih mengenal Kota Tua dan area wisata lainnya di Jakarta.
“Kami sangat berterima kasih kepada sejumlah organisasi dan perusahaan yang telah menunjukkan dukungannya untuk program restorasi Kota Tua. Melalui kolaborasi dengan AkzoNobel, warga sekitar akan lebih menghargai keindahan dan warisan budaya Kota Tua. Kami sangat menyambut perusahaan maupun komunitas lainnya untuk bergabung bersama kami dalam merestorasi dan meningkatkan kesadaran warga akan sejarah Kota Tua yang kaya,” ungkap Basuki Tjahaja Purnama.
Jeremy Rowe mengatakan, melestarikan dan menjaga warisan budaya seperti Kota Tua merupakan bagian dari inisiatif Kota Humanis AkzoNobel yang dirancang untuk membuat sebuah kota lebih menginspirasi dan meregenerasi warganya.
“Program yang kami lakukan di Kota Tua ini merupakan salah satu contoh misi dan komitmen Kota Humanis yang akan terus kami lakukan,” kata Jeremy.
Jun de Dios menambahkan bahwa proyek kolaborasi ini merupakan kesempatan berharga bagi AkzoNobel untuk menambahkan warna dan perlindungan esensial, sekaligus menginspirasi masyarakat perkotaan dan karyawan AkzoNobel berpartisipasi dalam proses pengecatan ulang Museum Sejarah Jakarta (Fatahillah) untuk kedua kalinya. AkzoNobel pertama kali melakukan pengecatan ulang Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah) pada tahun 2009, kini museum ini akan dicat kembali menggunakan Dulux Weathershield warna Brilliant White untuk mengembalikan kecerahan sekaligus melindungi bangunan bersejarah ini.
“Kami sangat senang melihat program ini berjalan karena menjaga pesona gedung bersejarah merupakan faktor penting dalam melestarikan dan menjaga warisan budaya. Kita tidak dapat maju ke depan tanpa memahami dan menghargai sejarah. Oleh karena itu, mengecat ulang bangunan dan ikon bersejarah di Kota Tua merupakan langkah penting untuk menjaga potensi warisan budaya kita yang mungkin akan masuk ke dalam daftar Situs Warisan Budaya UNESCO,” jelas Jun.
AkzoNobel membagi proses revitalisasi area Kota Tua Jakarta dalam dua tahap. Pada tahap pertama, Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah), Museum Seni Rupa, dan Jembatan Kota Intan akan tampil lebih cerah dengan pengecatan ulang. Selain itu, AkzoNobel juga akan menempatkan 50 tempat sampah dari kaleng cat Dulux yang didaur ulang di area sekitar Kota Tua Jakarta.
Tahap kedua adalah pengecatan ulang Museum Bahari dan Museum Wayang. Tahap kedua ini juga akan dilanjutkan hingga ke bagian lain kota Jakarta, termasuk mengecat ulang halte, jembatan penyeberangan, jembatan layang, serta underpass dengan warna-warna cerah.
Sebagai bukti apresiasi terhadap warisan budaya Kota Tua, lebih dari 100 karyawan AkzoNobel juga akan terlibat dalam pengecatan ulang Museum Sejarah Jakarta.
One comment
Pingback: TCEB Promosikan Program Thailand Extra Exhibition di Indonesia - Vakansi.Co