Pandemi Covid-19 membuat sekolah ditutup hingga akhirnya sekolah dilakukan online di rumah dan di Indonesia dikenal sebagai sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Data Unesco tahun 2020, puncak penutupan sekolah tercatat pada April 2020 ketika sekitar 1,6 miliar pelajar terpengaruh di 194 negara. Jumlah itu lebih dari 90% dari total pelajar yang terdaftar.
Alda Dina Bangun, Guru SD Cahaya Bangsa Kota Baru Parahyangan Bandung mengatakan, sikap belajar anak berakar pada dukungan yang diterima dari guru dan keluarga. Sikap belajar yang positif dapat meningkatkan prestasi di sekolah dan membantu siswa tetap termotivasi ketika sekolah ditutup.
“Jangan sampai sekolah atau pembelajaran anak terbengkalai karena tidak ada akses sekolah online,” katanya saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Depok, Jawa Barat I, pada Senin (8/11/2021).
Ada tantangan generasi masa sekarang dalam hal pendidikan, karena tidak hanya perlu mengubah apa yang dipelajari, namun juga cara belajarnya. Tapi sekarang adanya sekolah online melalui instruksi digital, siswa belajar sejak dini diajarkan untuk menerima tanggung jawab pribadi yang lebih besar sambil meningkatkan komunikasi dan kemampuan kerja sama tim.
Adapun para guru juga didukung melalui pengembangan profesional. Teknologi digital dapat memperkaya proses belajar mengajar. Guru atau dosen dapat memvisualisasikan konsep abstrak dengan cara yang interaktif berkat adanya teknologi canggih. Hal tersebut membuat pembelajaran lebih menarik dan dapat lebih diingat anak-anak. Akan tetapi, terlepas dari semua perubahan yang terjadi karena transformasi digital tujuan pendidikan tetaplah sama. Pendidikan harus memungkinkan orang untuk berkembang sebagai individu agar kedepannya mereka dapat terjun dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi secara bertanggung jawab.
Webinar Literasi Digital di Kota Depok, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Iman Darmawan seorang Fasilitator Public Speaking, Reza Hidayat, CEO Oreima Films, Mona Ratuliu Founder ParenThink, dan Louiss Regi seorang Content Creator.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.