Jakarta, Vakansi – Penanggulangan gangguan penglihatan merupakan salah satu program kesehatan yang menjadi perhatian pemerintah, dimana hal ini dilakukan demi terwujudnya pelayanan kesehatan mata yang berkualitas untuk seluruh masyarakat Indonesia, sehingga setiap orang mempunyai penglihatan yang optimal dan dapat sepenuhnya mengembangkan potensi diri.
Program ini disambut dengan antusias oleh PRIMAYA HOSPITAL, dimana pada hari ini PRIMAYA HOSPITAL BEKASI BARAT meresmikan Pusat Layanan Kesehatan Mata (Eye Center), yang diharapkan akan memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mata yang terpercaya. Eye Center PRIMAYA HOSPITAL BEKASI BARAT menyediakan fasilitas yang lengkap mulai dari Biometri, Non-Contact Tonometry, Facoemulsifikasi, Funduskopi (Screening Diabetik Retinopati), USG Mata, Injeksi Intravitreal, hingga fasilitas yang cukup sulit didapatkan seperti Laser Retina, Laser YAG PCO Lensa, Laser Glaucoma, Optical Coherence Tomography (OCT), hingga vitrectomy).
Prima Yunika, Direktur PRIMAYA HOSPITAL BEKASI BARAT, menyampaikan, pihaknya ingin memberikan pelayanan kesehatan mata yang komprehensif terutama untuk area Bekasi. “Upaya ini kami lakukan untuk mendekatkan layanan kesehatan mata yang lengkap kepada masyarakat Bekasi, sehingga mengurangi rujukan ke Jakarta, mengingat tingginya kasus mata yang ada di masyarakat saat ini,” papar Prima, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima vakansi.
Bertepatan dengan acara peresmian tersebut, diselenggarakan juga kegiatan bakti sosial operasi katarak gratis, bekerjasama dengan PERDAMI dan Yayasan Metropolitan Peduli. Pada kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) ini, dipilih 75 orang dari 200 orang peserta yang mendaftar, untuk menjalani operasi katarak pada saat kegiatan berlangsung. Para peserta yang menerima operasi katarak gratis, sebelumnya telah melalui proses screening yang diadakan pada tanggal 10 Juni 2022 yang lalu. Proses screening tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa peserta dalam kondisi kesehatan yang siap untuk menjalani operasi.
Leona A Karnali, CEO PRIMAYA HOSPITAL mengatakan pihaknya mendukung penuh Peta Jalan Penanggulangan Gangguan Pengelihatan, demi terwujudnya Indonesia Sehat Mata 2030. “Oleh karena itu kami siapkan Pusat Layanan Kesehatan Mata dengan dokter spesialis mata yang profesional dan didukung dengan teknologi yang mumpuni,” katanya.
Riki Tsen, Ketua PERDAMI Cabang Bekasi menyampaikan saat ini pencapaian Cataract Surgical Rate di Indonesia masih sangat rendah yaitu berkisar di 1100 operasi per satu juta penduduk setiap tahun, sementara yang harus dicapai adalah minimal 3000 operasi per satu juta penduduk setiap tahunnya. Kegiatan sosial ini merupakan salah satu upaya PRIMAYA HOSPITAL untuk mendukung tercapainya target tersebut.