Dalam upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata yang terpuruk pasca pandemi Covid-19, GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia) bersiap mengadakan Munas ke-2 sekaligus menggelar kegiatan GIPI Tourism Industry Mart yang pertama. Kegiatan tersebut akan digelar pada 8-9 Juni 2022 di Sutera Hall Alam Sutera, Tangerang – Banten. Tidak kurang 35 Asosiasi Industri Pariwisata Indonesia yang merupakan anggota GIPI akan hadir pada acara tersebut. Acara tersebut juga dijadwalkan akan dihadiri Gubernur dan Kementerian lembaga terkait.
Ketua Panitia Munas II GIPI, Panca R. Sarungu menjelaskan acara ini digelar dengan tujuan membangkitkan kembali sektor pariwisata yang terpuruk akibat pandemi covid-19, selain itu juga sebagai momen melakukan evaluasi pelaksanaan program kerja GIPI dan kinerja kepengurusan serta menyusun program kerja untuk tahun berikutnya.
“Tak kalah pentingnya juga sebagai ajang temu silahturahmi serta menyerap aspirasi para anggota GIPI dan DPD setelah sekian lama tidak bertemu akibat pandemi,” ungkap Panca Sarungu saat rapat daring persiapan Munas II GIPI di Jakarta, Minggu malam (24/04/2022).
Panca menambahkan selain sebagai ajang menjaga hubungan baik dengan sesama anggota GIPI, Munas tersebut juga diharapkan bisa meningkatkan kerjasama antar anggota dan membantu pemerintah dalam mempromosikan Pariwisata Indonesia.
“Sebab itu, selain Munas kita juga menggelar GIPI Tourism Industry Mart dimana akan ada 30 booth yang akan mempromosikan produk wisata dari anggota GIPI. Dihari kedua baru digelar Musyawarah Nasional ke-2 GIPI,” tutur Panca Sarungu.
Kegiatan travel mart ini, lanjut Panca, sejalan dengan tujuan Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno dalam membangkitkan Pariwisata Indonesia kembali dan membuka lapangan kerja seluasnya, sebab itu GIPI Tourism Industry Mart merupakan event business to business yang berperan sebagai jembatan pemersatu dalam melakukan penawaran bisnis serta untuk mempromosikan produk milik anggota GIPI kepada calon pembeli khususnya dibidang pariwisata.
“GIPI Tourism Industry Mart ini menggunakan sistem Round Robin. Selain itu akan ada berbagi ilmu dari pakar industri pariwisata tentang bagaimana sektor pariwisata menjadi sumber devisa utama untuk Indonesia. Akan ada 200 peserta yang terdiri dari Seller dan Buyer,” ungkap Panca Sarungu.
Panca menjelaskan seller terdiri dari Perusahaan atau Instansi yang merupakan anggota GIPI, sedangkan buyer terdiri dari Biro Perjalanan Wisata (BPW), Agent Perjalanan Wisata (APW), Corporate, Asosiasi dan para industri pendukung pariwisata serta instansi lainnya.
Kesempatan sama, Ketua Umum GIPI, Didien Junaedy mengatakan Munas GIPI yang digelar 5 tahun sekali ini juga akan menghasilkan rekomendasi kepada pemerintah Indonesia terkait kebijakan kepariwisataan Indonesia kedepan.
“Ini ajang kumpul seluruh asosiasi pariwisata Indonesia, kami berdiskusi, tukar pendapat, menyampaikan aspirasi yang nanti kita hasilkan rekomendasi untuk pemerintah Indonesia dalam melakukan kebijakan pariwisata kedepan. Ini salah satu bentuk sumbangsih pikiran GIPI kepada pemerintah,” ungkan Didien Junaedy.
Didien berharap seluruh anggota bisa untuk saling mendukung pengembangan organisasi pariwisata di Indonesia, bisa mengelola organisasi pariwisata dan penerapan adaptasi baru paska pandemi.
“Dan juga membuka peluang baru dengan berbagai ide dan gagasan dalam menunjang sektor pariwisata. Kolaborasi efektif antara GIPI dengan Kemenparekraf maupun dengan organisasi lainnya dan dengan kalangan industri lainnya,” pungkas Didien Junaedy.