Digitalisasi membawa banyak perubahan, dari cara masyarakat berinteraksi, bekerja, belajar hingga berbelanja. Sekarang juga ada konsep hybrid yang mengabungkan antara virtual dengan offline untuk mengimbangi perubahan interaksi yang terjadi.
“Ada trasformasi dari perilaku konsumen kita karena pandemi ini banyak trasformasi digital yang terjadi,” ujar Dee Rahma seorang Digital Marketing Specialist saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, Selasa (23/11/2021).
Diketahui sebanyak 37% orang bahkan telah berpindah ke online dan meskipun pandemi berakhir kemungkinan kebiasaan tersebut bakal berlanjut. Angkanya pun mencapai 97% konsumen Indonesia yang beralih ke online pasca pandemi. Konsumen Indonesia akhirnya akan sepenuhnya melek digital dalam menggunakan teknologi untuk berbelanja.
Dengan transformasi besar ke arah digital tersebut, secara industri menurut data World Bank Indonesia diprediksi akan menjadi pusat digital ekonomi terbesar di Asia Tenggara tahun 2030. Kebutuhan talent yang menguasai digital skills pun akan semakin tinggi. Pertumbuhan bisnis diramalkan akan pesat karena keberadaan e-commerce. Semua itu akibat pandemi Covid-19 yang mendorong transformasi digital lebih cepat dan masif ke seluruh Indonesia.
“Ekonomi yang berbasis digital nanti akan tumbuh menjadi USD 133 juta dalam lima tahun ke depan,” kata Dee lagi.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Dino Hamid, Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia, Monica Eveline, Digital Strategist Diana Bakery, Taufik Hidayat, Dosen Fakultas Teknik Universitas Syekh Yusuf, dan Michiko Utoyo, seorang Mompreneur.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.