Digital sudah menjadi segala aspek di seluruh dunia. Untuk pemilik bisnis yang dulunya hanya berjualan di wilayah tertentu saja kini bisa menjangkau lebih luas target marketnya. Bukan hanya di daerah sekirar rumah kini bisa menggaet pelanggan di seluruh Indonesia, bahkan ke seluruh dunia.
Andry Hamida Head of Visual Brand Hello Monday Morning mengatakan Indonesia dikatakan kaya dengan sumber daya alam melimpah, namun ekonominya belum lebih berkembang dari negara maju. Hal tersebut salah satunya disebabkan terlambatnya penerapan digitalisasi di aspek bisnis.
“Indonesia telat dalam digitalisasi 5 hingga 10 tahun dibanding di luar, kalau dulu mereka sudah punya e-bay dan Amazon untuk berbelanja dari seluruh dunia,” katanya saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Depok, Jawa Barat I pada Kamis (21/10/2021).
Sementara digitalisasi di Indonesia mengalami percepatan saat kondisi pandemi, yang akhirnya mengharuskan setiap orang memiliki kemampuan digital mengakses segala sesuatu lewat internet. Dapat dibayangkan jika seluruh masyarakat Indonesia sudah cakap menggunakan perangkat digital dan memanfaatkannya untuk hal positif. Maka akan lebih berkembang lagi perekonomian yang ada dengan segala sumber dayanya.
Namun dari segala potensi tersebut, etika di dunia digital juga tidak boleh dikesampingkan sebagai digital skills yang perlu dikuasasi setiap pengguna. Sebab tanpa etika, kemungkinan untuk melanggar rambu yang dilarang seperti hal terkait UU Hak Cipta, norma kesopanan yang tidak boleh menyinggung SARA, serta ujaran kebencian, maupun terkait penyebaran hoaks. Karena etika yang penting di dunia digital, hampir sama seperti tata krama di dunia nyata yang memerlukan kaidah. Semua hal tersebut pun telah di atur di Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kota Depok, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Henry V. Herlambang ,CMO Kadobox, Kalarensi Naibaho, Koordinator Layanan Perpustakaan Universitas Indonesia, Adri Liberty, Legal BCAInsurance, dan Randi Rinaldi, seorang Enterpreneur.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.