hitcounter
Sunday , October 6 2024
Social media connection concept with mobile, notebook and server technology illustration.EPS10 vector file organized in layers for easy editing.

Digital Skills Harus Dimiliki Pengguna Gabget

Penetrasi pengguna internet Indonesia berdasarkan survei dari APJII tahun 2019 – 2020 Kuartal II, jumlah pengguna Internet di Indonesia telah mencapat 73,7% dari total populasi. Jadi, internet saat ini sangat dibutuhkan orang Indonesia.

ā€œDari 73,3% pengguna internet, ternyata orang Indonesia menggunakan internet untuk sosial media dan komunikasi lewat pesan. Kedua alasan ini paling tinggi dan paling signifikan yang digunakan oleh masyarakat,ā€ papar Al Akbar, Founder Sobatcyber Indonesia, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (12/7/2021).

Ia menyampaikan, pandemi mendorong perubahan struktur penggunaan internet yang sangat cepat. Dalam artian, masyarakat harus bertransformasi dari fisik menjadi non-fisik. Sebelum adanya pandemi, kita masih bisa bertatap muka. Saat ini, ruang publik bertransofrmasi menjadi ruang digital, karena sekarang dilakukan secara online.

Semua itu masuk ke era digitalisasi. Apapun yang kita lakukan hari ini, sudah terkoneksi dengan jaringan internet. Kita sudah bisa memesan dan melakukan sesuatu melalui satu gadget, seperti belanja, memesan tiket, transaksi perbankan dan sebagainya.

Memasuki era digitalisasi, kita membutuhkan digital skills. Digital skills adalah kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat digital. Digital skills tersebut dibagi menjadi tiga, yaitu basic, intermediate, dan advance skills. Basic skills adalah kemampuan kita melakukan suatu penggunaan gadget atau aplikasi.

Menurut Al Akbar, seseorang yang sudah terhubung dengan internet, minimal harus memiliki basic skills. Karena, apabila tidak memiliki keahlian tersebut maka kita tidak bisa menggunakan perangkat dan internet tersebut.

Intermediate skills, mempunyai tingkatan lebih dalam menggunakan software untuk memanipulasi dan mengolah data, seperti digital marketing dan desain grafis. Kemudian, advance skills adalah kemampuan yang lebih lagi untuk memperoleh cyber security, big data, artificial intelligent, dan internet of things.

ā€œDari semua itu, rangkuman saya dari digital skills yang harus kita pahami. Digital skills bukan hanya untuk orang IT, karena setiap user yang telah terkoneksi dengan jaringan internet. Ia sudah masuk ke dalam ekosistem digital dan harus memiliki digital skills, minimal basic skills. Oleh karena itu, kita harus memahami hardware, software, dan brainware,ā€ ujar Al Akbar.

Dalam memahami hardware, software, dan brainware, kita harus mengetahui internet atau komputer sifat dasarnya adalah buatan manusia dan untuk membantu manusia. Jadi, yang mengendalikan itu adalah manusia. Penggunaannya pun tergantung kepada manusia itu sendiri.

Untuk penggunaan internet, media sosial menjadi platform yang sering digunakan orang Indonesia. Ada YouTube, Instagram, WhatsApp, dan Facebook. Akan tetapi, kita harus bisa membedakan apa itu media sosial dan aplikasi chatting. Media sosial adalah public communication. Sedangkan, aplikasi chatting merupakan private communication. Jadi itu dua hal yang berbeda. Oleh karena itu, apabila kita mendapatkan informasi melalui aplikasi chatting. Harus di cek kembali kebenarannya untuk menghindari hoaks.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (12/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Komang Triwerthi (Dosen STMIK Primakara – RTIK Bali), Aprida M. Sihombin (Dosen Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR), Wjiaya Kusuma (Ketua RTIK Kabupaten Subang), dan Clarissa Darwin sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

About Pasha

Check Also

Supermom Hadirkan Pelatihan Keterampilan Digital Gratis untuk Satu Juta Ibu di Indonesia

Jakarta, Vakansi ā€“ Supermom sebagai platform digital yang memiliki salah satu jaringan komunitas parenting terbesar …

Leave a Reply