Generasi milenial yang merupakan kelahiran 1980 hingga 1995 bakal mendominasi jumlah penduduk Indonesia dengan cakupan 34%. Bahkan mereka adalah calon pemimpin dan pembuat keputusan di masa mendatang. Milenial menjadi sasaran tepat untuk strategi marketing melalui konten yang menarik.
Maria Ivana Simon, Graphic Desainer dari JCO mengungkapkan dengan mengenali generasi milenial maka usaha dalam digital marketing akan memenuhi sasaran. Generasi milenial sendiri merupakan kelompok yang kecanduan internet di mana waktu yang rata-rata dipakai sebanyak 7 jam untuk bekerja dan hiburan. Generasi milenial juga memiliki tingkat loyalitas renda dan juga mudah bosan, cenderung bekerja secara cerdas dan cepat, lebih senang bertransaksi secara non tunai.
“Mereka ini juga cenderung cuek dengan politik, lebih suka film, olahraga, IT, serta beberapa kebiasaan lainnya,” kata Maria saat menjadi nara sumber saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, pada Rabu (3/11/2021).
Setelah mengetahui karakteristik generasi milenial yang mendominasi sasaran komunikasi, dia pun memberikan trik membuat konten yang tepat. Untuk membangun brand kenali tujuan dan kelebihan brand, lalu tentukan lebih detail dan spesifik area pasar yang hendak dituju, serta bangun kepercayaan.
“Menyimak segala tren saat ini menjadi keharusan di sosial media, sambil melihat bagaimana kompetitor mengemas kontennya menjadi menarik. Konten yang dibuat harus konsisten, sesuai dengan kesan yang ingin dibangun oleh brand,” katanya lagi.
Kemudian pilih media, setiap sosial media memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda dengan audience yang berbeda pula. Dari sisi visual konten sangatlah penting untuk dapat menarik perhatian audience yang melihatnya. Sebabnya perhatikan visual konten dengan penentuan warna, penentuan konten apa yang ingin dibagikan, dan style apa yang sesuai untuk target.
Webinar Literasi Digital di Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Sopan Guniadi, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sukajaya, Tuti Alawiyah, Instruktur VCT, Herlina Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Nanggung, dan Ayu Imada, seorang Blogger.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.