Keamanan digital adalah kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, dan meningkatkan tingkat keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai pengguna internet tiap individu pasti juga meninggalkan jejak digital, semua informasi yang dibagikan di internet dapat memengaruhi reputasi dan bagaimana orang lain memperlakukan seseorang.
Terlebih saat ini, mulai dari bangun tidur setiap orang terus terkoneksi dengan dunia internet. Tanpa disadari biasanya aktivitas kita di online seperti melalukan chat, melakukan perjalanan dari satu titik ke titik lain, dan internet yang digunakan untuk mengakses musik.
“Kebanyakan kita menilai internet merupakan sebuah dunia tanpa aturan. Padahal aktivitas di internet akan berdampak juga di dunia nyata dan meninggalkan jejak digital,” ujar Dasep P Hidayatullah, Instruktur Edukasi4ID saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, Kamis (2/9/2021).
Dia mengatakan jejak digital ada yang aktif dan pasif, untuk jejak digital pasif biasanya ditinggalkan tanpa disengaja oleh pengguna internet ketika berselancar di dunia maya misalny saat mengunjungi situs tertentu. Sementara jejak digital aktif merupakan informasi yang diunggah secara sengaja oleh seseorang di dunia maya. Misalnya berupa unggahan di blog, komentar status teman di media sosial, dan website.
Jejak digital ini memiliki dua sisi yang bisa disalahgunakan seperti mempublikasikan informasi pribadi yang mengarah kepada penindasan, menerbitkan informasi yang merusak reputasi seperti kehilangan pekerjaan. Selanjutnya jejak digital yang dimanfaatkan, misalnya oleh pihak kepolisian jika ada pelaporan tertentu.
“Penting untuk membuat jejak digital positif, kita bis membuat catatan karya atau prestasi dari berbagai platform digital yang ada,” ujarnya lagi.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Mulyadi, Wakabid Humas SMK Mandiri Bojong Gede, Shandy Susanto, Dosen Podomoro University, dan Maisaroh, Staf Pengajar SMK Mandiri Bojong Gede.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.