Charles Darwin, yang terkenal dengan teori evolusinya pernah mengatakan bahwa bukanlah spesies yang kuat maupun cerdas untuk bisa bertahan, namun mereka lah yang mampu beradaptasi akan perubahan. Kata-kata ini terbukti di masa sekarang ketika segala hal mengalami transformasi ke arah digital yang membuat siapa pun harus bisa beradaptasi untuk dapat bertahan hidup.
āApakah kita mampu beradaptasi saat mengajar sehingga kita mendapati kelas sama menariknya dengan apa yang ditonton oleh anak-anak kita di media sosial atau di YouTube. Ini yang terpenting di hidup ini, kemampuan kita untuk beradaptasi,ā ujar Dea Prasetyawati, Dean Faculty of Tourismpreneur Podomoro University, saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I, Kamis (26/8/2021).
Adaptasi bagi tenaga pendidik untuk menyesuaikan diri pada penggunaan teknologiĀ Ā bisa dilihat dari bagaimana pemberian bahan materi dan sistem silabusnya, apakah cara mengajar lewat pemanfaatan teknologi sudah dapat diterima baik oleh siswa, dan menggunakan semua sistem pengajaran yang sudah beralih ke penanfaatan teknologi internet. Termasuk dalam energi dan kepribadian saat mengajar, sebab tentu berbeda antara memberi materi langsung dengan ketika melalui platform digital seperti Zoom.
Metode mengajar yang kini berbeda harus diadaptasi para pengajar, baik guru maupun dosen. Di mana sistem agar mengajak peserta didik lebih aktif dengan adanya kelompok diskusi akan membuat penyerapan ilmu pengetahuan lebih maksimal dibandingan dengan metode pengajaran yang hanya mengandalkan bahan maupun tugas dari pengajar.
Lebih jauh Dea mengatakan, bukan hanya dari sisi tenaga pendidik saja yang harus beradaptasi dengan perubahan dan transformasi literasi digital. Hal yang sama berlaku untuk para siswa yang perlu memiliki pengetahuan terkait literasi digital dan critical thinking saat diajak untuk menerapkan metode pembelajaran yang mengharuskan siswa ikut aktif. Serta mampu menggunakan teknologi digital dalam sistem pembelajaran misalnya mengupdate silabus dan materi perkuliahan.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Fibra Trias, Editor in Chief Mommies Daily, Shandy Susanto, Lecture Podomoro University, dan Felix Oktarianto, Head of Development Management Podomoro University.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.