Di dunia yang serba digital kebutuhan hidup saat ini bukan sandang, pangan, dan papan. Kini bertambah dua hal baru yaitu tapi koneksi internet (WiFi atau Kuota) dan colokan listrik. Baik dewasa atau anak-anak menggunakan gadget sampai bahkan kecanduan.
Namun hampir semua manusia memiliki pemikiran berbeda, termasuk perangkat digital yang sedang dibuka. Karenanya literasi digital sangatlah diperlukan. Etika dan budaya harus diterapkan dalam ruang digital agar tercipta keselarasan.
“Kemajuan dan peradaban sebuah negara tergantung pada budayanya. Martabat suatu bangsa bergantung pada pelestarian nilai budaya. Budaya digital hadir untuk memperkuat karakter budaya bangsa dan menguatkan nilai-nilai kebangsaan Indonesia dalam penggunaan media digital,” ujar Esa Firmansyah, RTIK Kab. Sumedang & Direktur Pusat Inovasi STMIK Sumedang dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (1/7/2021).
Maka Esa menegaskan sebaiknya media sosial digunakan sebagai pemersatu bukan memecah belah di dunia maya. Ujaran kebencian dan hal-hal buruk dijauhkan dari jari jemari ketika bermedia sosial dan mulai memperkenalkan budaya orang Indonesia yang terkenal ramah.
Ada beberapa indikator budaya bermedia digital yaitu penguatan karakter individu dalam berbangsa, cinta produk dalam negeri, internalisasi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, hak digital warga negara, digitalisasi kebudayaan dan TIK serta budaya komunikasi digital khususnya perempuan, anak, lansia dan daerah 3T.
“Peran kita sebagai warga digital sangatlah besar. Kita harus paham tipe media sosial, pasang perisai anti-hoaks, dan memakai etika saat berinteraksi,” jelasnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (1/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Oktora Irahadi (Head of Communication Division Siberkreasi, CEO Infina), Afif Farhan (Wakil Redaktur Detikcom – Detiksport), Romzi Ahmad (Wakil Ketua Umum Siberkreasi & Asisten Stafsus Presiden RI), dan Key Opinion Leader Nattaya Laksita Melati.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.