hitcounter
Saturday , November 15 2025

Borobudur Sunrise Dihidupkan Kembali, InJourney Hadirkan Pengalaman Wisata Spiritual dan Berkelanjutan

Magelang, InfoPublik — Dalam semangat tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang menekankan penguatan ekonomi berbasis pariwisata dan kebudayaan, InJourney Destination Management (IDM) melalui anak usahanya, PT Taman Wisata Borobudur (TWB), kembali membuka program Borobudur Sunrise dan kunjungan naik struktur Candi Borobudur setiap hari bagi wisatawan umum dan pelajar.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam menghidupkan kembali warisan budaya dunia melalui pariwisata yang berkelanjutan, inklusif, dan memberi dampak ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar kawasan Borobudur.

Direktur Utama InJourney Destination Management, Febrina Intan, menjelaskan bahwa pembukaan akses ini merupakan respons terhadap tingginya minat wisatawan global terhadap pengalaman “sunrise di Borobudur”, yang selama ini dikenal sebagai salah satu momen paling sakral dan menawan di Indonesia.

“Kami ingin memberi kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat untuk merasakan pengalaman bermakna melalui Borobudur Sunrise dan kunjungan naik struktur candi. Program ini bukan hanya tentang keindahan, tapi juga pelestarian dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Febrina.

Menurutnya, reaktivasi ini dirancang dengan prinsip pelestarian berbasis data dan konservasi. Pengelola akan mengukur dampak fisik terhadap struktur candi, memantau persepsi pengunjung, serta menyesuaikan kebijakan tiket dan kuota untuk menjaga keseimbangan antara konservasi dan pengalaman wisata yang berkualitas.

Aktivitas menikmati matahari terbit dari puncak Candi Borobudur — yang sempat terhenti sejak 2020 — kini kembali menjadi ikon wisata unggulan Indonesia. Pengunjung dapat menyaksikan panorama rona merah jingga di ufuk timur, siluet Gunung Merapi dan Merbabu, hingga bentang alam Perbukitan Menoreh yang menambah suasana kontemplatif.

Kegiatan dimulai pukul 04.00 WIB melalui Pintu 7 Taman Wisata Candi Borobudur. Wisatawan akan dibekali senter, upanat (alas kaki anyaman dari pandan dan batok kelapa), pemandu wisata, souvenir, dan sarapan lokal otentik di Bukit Dagi — satu-satunya titik tertinggi di kawasan Borobudur yang menawarkan pemandangan langsung ke arah candi.

Program ini dapat dipesan melalui WhatsApp (+62 857 2758 7800) atau situs resmi ticket.injourneydestination.id dengan tarif Rp1 juta per orang untuk wisatawan domestik maupun mancanegara, dan kuota maksimal 100 orang per hari.

Setiap pengunjung wajib menggunakan upanat untuk meminimalisir gesekan pada batu candi. Sistem kunjungan juga diatur agar tidak menimbulkan tekanan berlebih pada struktur berusia lebih dari 1.200 tahun itu.

Reaktivasi ini menjadi simbol penyatuan antara pelestarian dan pengembangan pariwisata. Selain meningkatkan citra Borobudur sebagai destinasi spiritual dunia, program ini juga diharapkan menjadi penggerak ekonomi lokal berbasis budaya dan UMKM di sekitar kawasan.

“Kami ingin Borobudur kembali menjadi destinasi unggulan yang menggerakkan ekosistem ekonomi kreatif. Dengan pembukaan akses bagi pelajar setiap hari, kami berharap mereka dapat mengenal sejarah bangsanya sekaligus mendorong geliat usaha warga sekitar,” jelas Febrina.

Langkah strategis ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah Prabowo–Gibran dalam mendorong pariwisata bernilai tambah tinggi dan memperkuat ekonomi daerah melalui integrasi budaya dan konservasi.

Borobudur Sunrise bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga ruang refleksi kebangsaan — di mana kekayaan warisan budaya Indonesia berpadu dengan inovasi layanan modern, menjadikan pengalaman wisata sebagai sarana pembelajaran, pelestarian, dan pemberdayaan.

About Pasha

Check Also

Popularitas Kopi Indonesia Meningkat, Italia Jadi Pasar Potensial Agrowisata

Jakarta, Vakansi – Popularitas kopi Indonesia semakin mendunia. Platform perjalanan digital Agoda mencatat, minat wisatawan Italia …

Leave a Reply