Belanja online juga menjadi salah satu gaya hidup. Tidak dapat dipungkiri jika kita membutuhkan sebuah produk yang dibuka ialah marketplace. Dalam berbelanja online memang menggunakan marketplace cara yang paling aman. Sebab secara transparan dapat terlihat kredibilitas penjual dan kualitas barang.
Dalam berbelanja online, bukan soal aman saja namun bagaiman kepuasaan kita sebagai konsumen. I Gusti Ngurah Wikranta Arsa, relawan TIK Bali yang juga Koordinator kemahasiswaan ITB STIKOM Bali memberikan kiat berbelanja online.
Pilih toko terpecaya, jika di marketplace sangat mudah melihatnya yakni dengan rating toko tersebut. Biasanya rating diperoleh hasil penilaian konsumen yang sudah berbelanja. Produk juga dapat dicek dengan melihat rating dan komentar.
“Cek deskripsi barang, toko yang baik akan lengkap memberikan deskripsi barang. Sehingga memudahkan kita untuk melihat keterangan dan menyesuaikan dengan kebutuhan kita,” jelasnya di Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (9/7/2021).
Selayaknya berbelanja di dunia nyata Komunikasi dengan penjaga toko dapat dilakukan. Saat sedang berbelanja online, chat dengan admin harus dilakukan jika ada spesifikasi yang ingin ditanyakan termasuk ketersediaan barang.
Jangan lupa jika harga barang yang Anda beli itu mahal, gunakan asuransi. Kini di beberapa marketplace sudah menyiapkan fitur asuransi. Baca dahulu syarat dan ketentuan.
Wikranta mengingatkan, bijak dalam belanja online itu salah satunya dengan pemahaman metode pembayaran yaitu Cash on Delivery (COD) atau bayar ditempat itu. Masyarakat harus paham jika COD bukan tanggung jawab kurir mengenai barang. Karena kurir sama sekali tidak tahu mengenai barang tersebut.
“Kita dapat membuat video bersama kurir, bukan kita menyalahkan kurir. Video saat membuka paket itu tujuannya untuk mengantisipasi jika barang tidak sesuai seperti yang kita beli. Sehingga kita dapat meminta tukar dan ganti kepada penjual. Cara ini sekarang digunakan sebagai syarat dari penjual jika ingin meminta penukaran barang,” ungkapnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (9/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Oktora Irahadi (CEO Infina), Dudy Rustandi (Dosen Telkom University), Hani Fibianti (Founder Molecula), Novi Indrianti Salim sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.