hitcounter
Friday , February 7 2025

Berselancar di Internet Tanpa Lupa Etika Digital

Di Asia Tenggara tingkat kesopanan online netizen Indonesia paling rendah. Berdasarkan laporan terbaru Digital Civility Index (DCI) Microsoft, Indonesia ada di peringkat terakhir terkait kesopanan online. Kesopanan online sendiri dapat diartikan sebagai kesopanan di dunia online, baik dalam mengunggah sesuatu, berinteraksi sesama netizen, hingga aktivitas seperti jual beli online.

“Kiat-kiat untuk menjadi warganet sopan, paham tipe media sosial, pasang perisai anti hoaks, dan pakai etika saat berinteraksi,”

Kata Rizki Juanda, RTIK dan Co-Founder Netizen Beradab Pintu Bahasa saat webinar Literasi Digital Kota Bekasi, Jawa Barat I,  pada Kamis (12/8/2021).

Untuk memahami tipe media sosial, setiap individu harus memahami mana media sosial yang bersifat interaktif terbuka dan dapat berdiskusi dengan pengguna lainnya seperti Favebook, YouTube, TikTok dan Twitter atau  tipe media sosial yang bersifat pribadi seperti Whatsapp dan Telegram.

Dengan mengetahui hal tersebut seseorang juga akan paham dalam menempatkan dirinya saat berkomunikasi. Seperti menggunakan salam maupun bahasa sopan saat mengawali dan mengakhiri interaksi. Serta harus memahami konteks saat berinteraksi di media sosial yang terbuka dengan mengetahui kepada siapa komentar ditujukan dan pandai membaca situasi saat berkomentar. Dengan begitu setiap orang yang berada di ruang digital akan saling menghargai dan memiliki etika sopan santun, serta menghindari hal-hal seperti provokasi, hingga ujaran kebencian.

“Mari berkomentar seperlunya, jangan menghakimi semaunya,” tuturnya.

Webinar Literasi Digital di Kota Bekasi, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Atep Kurnia, Penulis dan Peneliti Literasi, Aris Munandar, PP Forum TBM/ Founder Matahari Pagi, dan Ira Pelitawati, Relawan TIK Jabar.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

About Pasha

Check Also

USB Hub 9-in 1 TP-Link UH9120C, Solusi Praktis untuk Para Multitasker

Jakarta, Vakansi – Laptop modern memang menawarkan desain yang tipis dan ringan, namun sering kali …

Leave a Reply