Data We Are Social tahun 2021 menyebutkan sebanyak 174,5 juta penduduk Indonesia telah menggunakan internet. Dari total 272,1 juta keseluruhan penduduk, di antaranya 170 juta menggunakan media sosial. Dari zaman internet ini kita juga menemukan ada banyak platform yang muncul untuk edukasi, entertaiment seperti musik dan film. Terjadi perubahan interaksi sosial yang nyata, di mana saat pandemi semuanya untuk meeting yang tidak bisa offline kini melalui ruang virtual.
“Pandemi dan keberadaan teknologi ini merupakan salah satu transformasi digital Indonesia yang mengalami percepatan akselerasi, sehingga merevolusi cara masyarakat berinteraksi sosial,” ujar Dee Rahma, seorang Digital Marketing Specialist yang menjadi nara sumber di webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat I, pada Kamis (12/8/2021).
Fenomena revolusi masif yang menyebabkan perubahan interaksi sosial juga terjadi pada dunia pendidikan di mana internet juga digunakan untuk belajar online baik sekolah, kuliah, dan kursus. Bekerja pun saat ini dilakukan secara remote dan tidak wajib setiap hari pergi ke kantor. Dengan begitu wifi pun sudah menjadi kebutuhan pokok, karena masyarakat ketika di rumah sudah belanja melalui cara online, memakai e-banking, e-money, juga interaksi sosial secara virtual dan telemedicine.
Segala perubahan yang terjadi, harus disikapi dengan adanya perubahan mindset sekaligus adaptif terhadap budaya digital. Selain itu, informasi yang semakin terbuka membuat setiap orang harus menyaring segala sesuatunya sebelum menyebarkan. Rajin beradaptasi, menambah skill baru sesuai kebutuhan industri era digital dan berfikir lebih kritis terhadap apa yang bisa dilakukan agar lebih produktif dengan adanya budaya digital baru tersebut.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Klemes Rahardja, Founder The Enterpreneur Society, Herman Suryatman, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang, dan Eddy P. Purnomo, Digital Business Project Manager OCBC NISP.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.