Tak hanya dianugerahi pesona alam, Daerah Istimewa Yogyakarta atau yang akrab disebut Jogja juga menyimpan banyak potensi karya kerajinan tangan atau kriya. Hal ini menegaskan jika potensi ekonomi kreatif di Yogyakarta tergolong besar.
Pusat kerajinan di Yogyakarta tersebar di beberapa daerah, antara lain kerajinan keramik di Kasongan, kerajinan perak di Kotagede, kerajinan batik di Ngasem, kerajinan kulit di Manding, dan masih banyak lagi.
Terkait hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menekankan pentingnya pengembangan kreativitas dari para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dalam mengembangkan dan memajukan kedua sektor ini di Indonesia.
Kreativitas ini, Sandiaga melanjutkan, perlu dikembangkan dengan mengedepankan akar-akar tradisi dan budaya Indonesia. Agar pengembangan kreativitas para pelaku wisata dan ekonomi kreatif semakin maju. Tentunya hal ini selaras dengan kampanye #BanggaBuatanIndonesia yang bertujuan membantu perekonomian masyarakat.
“Hal yang baik tentang proses kreatif adalah bahwa ide-ide kreatif selalu merupakan proses yang berkelanjutan, dengan ribuan, atau bahkan jutaan penyesuaian hingga mencapai kesempurnaan. Sehingga mewakili akar budaya kita secara keseluruhan,” kata Menparekraf Sandiaga Uno, beberapa waktu lalu.
Jika kalian berencana singgah ke Yogyakarta, sebaiknya sempatkan pergi ke tempat-tempat berikut. Tentunya sembari belanja produk lokal yang berkualitas dunia.
Kota Gede
Bicara kerajinan perak di Indonesia, jelas tak lengkap tanpa menyebut kawasan Kotagede. Sejak tahun 70an, kerajinan perak Kotagede menjadi primadona wisatawan, entah itu mancanegara atau nusantara.
Manding
Jika Bandung punya Cibaduyut dan Sidoarjo punya Tanggulangin, maka Manding adalah pusat kerajinan kulit di Jogja. Produk-produk kerajinan kulit yang dihasilkan di Manding seperti jaket, sepatu, sandal, tas, ikat pinggang, dompet, serta berbagai aksesoris lain.
Kasongan
Keahlian membuat gerabah di Desa Kasongan diwariskan turun-temurun, sehingga menjadikan desa ini ikon di Kabupaten Bantul. Barang-barang kerajinan dari gerabah, dikembangkan menjadi lebih variatif sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar.
Sudah siap berburu kerajinan tangan di tempat-tempat tersebut? Agar tetap aman saat mengunjungi dan belanja di tempat tersebut, jangan lupa patuhi protokol kesehatan. Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Tetap jaga kesehatan sembari belanja!