John S. Mackenzie dalam bukunya berjudul ‘Manual of Ethnic’ menyebutkan tiga tujuan utama bagi manusia dalam berbahasa, yaitu menyampaikan kebenaran, kebaikan, dan menunjukkan keindahan. Sehingga dapat dikatakan kecerdasan yang dimiliki seseorang dalat dilihat dari bagaimana seseorang menggunakan bahasa.
“Seseorang yang cerdas akan dicerminkan tuturan bahasanya yang merupakan paduan dari etika, estetika, dan logika bahasa yang digunakannya,” kata Alda Dina Bangun, Guru SD Cahaya Bangsa Kota Parahyangan, saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Depok, Jawa Barat I, pada Rabu (1/9/2021).
Sehingga menurut Alda, bahasa bisa dikatakan merupakan indikator utama dalam menilai kecerdasan seseorang. Terkait dengan bahasa maka etika melihat apakah bahasa mengikuti norma-norma kebiasaan, adat istiadat, serta tata krama yang lazim dalam kehidupan masyarakat. Sementara itu, estetika atau keindahan dalam bahasa terlihat dalam pemilihan kata-kata yang digunakan. Bahasa juga mengacu pada kemampuan logika dalam menggunakan dan menyusun frasa maupun kalimat yang didasarkan oleh logika dari awal sampai dengan kesimpulannya.
Sekarang ini banyak juga penggunaan bahasa Indonesia yang di campur dengan bahasa asing seperti bahasa Inggris. Alda pun mengajak agar setiap individu terbiasa mengunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar karena hal itu sekaligus menunjukkan etika, estetika, dan logika. Sebaiknya dengan hadirnya kemajuan teknologi, ternyata memunculkan kata-kata baru seperti gadget menjadi gawai, online menjadi daring atau dalam jaringan, offline menjadi luring atau luar jaringan, serta download kini memiliki padanan kata mengunduh, upload menjadi mengunggah, dan masih banyak lagi yang harus lebih banyak digunakan dibanding bahasa asing.
Lebih lanjut, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sangat bermanfaat agar pesan yang ingin sampaikan dapat dipahami dengan jelas oleh orang lain. Selain itu kegunaan lainnya adalah dalam membuat konten bahasa Indonesia yang baik dan benar akan memudahkan orang saat mencarinya. Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa pemersatu dan sebagai orang beradab dan mengetahui sopan santun sudah sepatutnya untuk menerapkannya.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kota Depok, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir juga nara sumber lainnya seperti Teguh Kurniawan, Business Owner Bimasakti, Nikita Dompas, seorang Producer & Music Director, dan Ardie Halim Wijaya, Kaprodi Manajemen Informatika Universitas Buddhi Dharma.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.