Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf mendukung penyelenggaraan Belitung Triathlon 2021, yang dilaksanakan pada 13 – 14 Maret 2021.
Belitung Triathlon 2021 merupakan event pertama di tengah pandemi yang dilaksanakan secara _offline_. Ajang itu merupakan inisiasi bersama Kemenparekraf/Baparekraf dengan komunitas Indonesia Triathlon Series (ITS) dan Pemerintah Kabupaten Belitung yang diharapkan menjadi langkah awal bangkitnya industri event tanah air.
Terdapat 34 peserta yang mengikuti Belitung Triathlon 2021. Diawali dengan berenang sejauh 1 km di Pantai Kawasan Sheraton Hotel, lalu dilanjutkan dengan bersepeda sepanjang 32 km ke Tanjung Tinggi, dan terakhir berlari sejauh 5 km di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang.
“Saya sangat mengapresiasi atas kolaborasi kita dalam menyelenggarakan event triathlon. Ini akan menjadi _role model_ dalam membuat suatu event terutama event olahraga. Dan ini juga bagian dari langkah awal kita untuk membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia,” ujar Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Rizki Handayani, saat memberikan sambutan di acara Belitung Triathlon 2021, di Sheraton Belitung Resort, Sabtu (13/3/2021).
Belitung Triathlon 2021 dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Mulai dari peserta yang dibatasi, lalu swab antigen bagi seluruh peserta. Kemudian pada saat berenang dibagi menjadi tiga _waves_ yang terdiri dari 10 – 12 peserta di tiap _wave_. Begitupun pada saat transisi dari berenang menuju sepeda dan juga lari diberikan masker, _hand sanitizer_, dan tetap menjaga jarak.
Sebelumnya Kemenparekraf/Baparekraf telah membuat _hand book_ atau buku panduan mengenai protokol kesehatan berbasis CHSE yang dapat diunduh melalui situs https://chse.kemenparekraf.go.id/.
Rizki Handayani menjelaskan, triathlon ini merupakan segmen pasar yang tepat untuk mengembangkan wisata olahraga, karena selama ini olahraga renang, bersepeda, dan lari termasuk olahraga yang sangat diminati. Mengingat masa pandemi ini mengubah tren wisata ke depan yakni wisata yang lebih _personalized_, _customized_, dan _smaller in size_.
Sebagai event olahraga pertama di tengah pandemi, Belitung Triathlon 2021 diharapkan dapat berkontribusi dalam memperkenalkan potensi wisata olahraga di Belitung. Sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk merasakan secara langsung _experience sport tourism_ di Belitung.
“Kegiatan hari ini nantinya akan kita berikan kepada para Duta Besar Indonesia di luar negeri, untuk menunjukkan bahwa Indonesia siap menyelenggarakan kegiatan olahraga dengan penerapan protokol kesehatan yang baik,” katanya.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, mengucapkan terima kasih atas terlaksananya kegiatan Belitung Triathlon 2021. Kegiatan ini sebagai langkah awal kita untuk menginformasikan bahwa event di tengah pandemi dapat diselenggarakan.
“Kami sangat bangga bahwa event nasional ini dimulai dari Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Harapan kami semoga Belitung bisa menjadi ikon wisata olahraga yang dapat memicu kebangkitan dunia pariwisata tanah air,” katanya.
Salah satu pemenang wanita Belitung Triathlon 2021, Nethavani Octaria, menceritakan pengalamannya mengikuti _first leg_ triathlon ini. Ia merasa senang sekali dan sangat _excited_ akhirnya event triathlon kembali diadakan setelah terhenti selama satu tahun.
“Triathlon merupakan ladang olahraga yang sangat baik dan sangat seru. Untuk itu, saya sangat berharap semakin banyak dan semakin sering event triathlon ini diselenggarakan. Dan semoga dapat diperluas di berbagai destinasi yang ada di Indonesia,” kata Vani panggilan akrabnya.
Rangkaian acara Belitung Triathlon 2021 akan dilanjutkan pada Minggu, (14/3/2021) dengan konsep Belitung Coffee Ride. Para peserta akan bersepeda sepanjang 30 km, mulai dari Hotel Santika, lalu Klenteng Sijuk, Pantai Tanjung Kelayang, Pantai Tanjung Tinggi dan kembali lagi ke Hotel Santika. Di sela-sela bersepeda, para peserta akan menikmati Kopi Kong Djie yang legendaris.