Makin banyaknya pengguna internet merupakan peluang pasar bagi pengembangan ekonomi digital di Tanah Air. Namun sayangnya, pemanfaatan internet saat ini lebih banyak untuk media sosial dan percakapan (chatting), dibandingkan untuk kegiatan produktif.
Survei terbaru Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan, jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 143,26 juta orang dengan penetrasi 54,68% dari total populasi 262 juta jiwa pada 2017. Jumlah tersebut meningkat sekitar 10% dibandingkan tahun 2016 sebanyak 132,7 juta jiwa. Jumlah pengguna internet akan terus meningkat setiap tahunnya.
Menurut Muhammad Sahid, Dosen Komunikasi UIN Alauddin Makassar, tujuan digitalisasi adalah mempercepat proses, efisiensi kerja, memperlancar bisnis dengan income yang lebih besar. Digitalisasi juga memangkas operasional bisnis, tidak perlu menyewa ruko sebagai tempat bisnis dan memangkas biaya produksi maupun promosi yang mahal.
âDengan digitalisasi banyak memiliki manfaat, seperti aman bertansaksi dengan mengurangi contactless, waktu betransaksi lebih cepat, mudah dalam bertansaksi, risiko minim dalam bertransaksi, ragam layanan digital dapat digunakan sebagai pilihan transaksi, dan tempat bertansaksi di mana pun bahkan di rumah,â papar Sahid, saat menjadi pembicara dalam acara Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (23/6/2021).
Ia menambahkan, digitalisasi juga mengubah perilaku masyarakat saat pandemi. Sekarang masyarakat lebih menyukai membawa pulang atau pesan online makanan dibandingkan dengan makan di tempat.
âSelain itu meningkatnya belanja online melalui e-commerce maupun social media, dan masyarakat saat ini lebih memilih untuk melakukan kegiatan apapun yang berbasis contactless. Salah satunya adalah meningkatnya minat akan layanan konsumen yang berbasis online,â paparnya.
Lanjut dia, produktif di internet adalah mendapatkan atau memberikan manfaat yang maksimal dari penggunaan teknologi dan internet, untuk diri sendiri dan orang lain. âBeberapa manfaat produktif di internet, seperti menangkal hoaks, personal branding, konten kreator,dan jualan produk,â ujarnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (23/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Ediyanto (Dosen Fakultas Ekonomi UNARS Situbondo), I Wayan Adi Karnawa (Relawan Provinsi Bali), dan Stefany Chandra.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 â untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.