Bandara HAS Hanandjoedin Tanjung Pandan mulai 10 September 2017 melayani penerbangan internasional. Penerbangan internasional tersebut adalah penerbangan charter internasional Sriwijaya Air dari Kuala Lumpur menuju Tanjung Pandan (Bangka Belitung) pergi-pulang (pp).
Dari Terminal 2 Bandara Internasional Kuala Lumpur, pesawat Sriwijaya Air akan berangkat pukul 7.35 pagi waktu setempat dan sampai di Bandara Internasional HAS Hanandjoedin-Tanjung Pandan pukul 9.50 WIB. Selanjutnya, pesawat yang sama akan berangkat dari Bandara HAS Hanandjoedin esok hari, Senin 11 September 2017 pukul 7.30 WIB dan sampai ke T2 KLIA pukul 10.30 waktu setempat.
Satu pesawat dari maskapai nasional Indonesia tersebut di charter oleh Dewan Perniagaan Malaysia Global (MGCC). Dewan tersebut akan membawa kurang lebih 200 investor yang tergabung dalam Malindo Business and Cultural Centre (MBCC) untuk bertemu dengan Pemerintah Daerah Belitung Timur dan membicarakan investasi di daerah tersebut.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso memberi apresiasi positif dan penuh harapan agar penerbangan charter tersebut. Akan menarik penerbangan regular. “Ini suatu hal yang positif dan menjadi bukti bahwa sektor penerbangan bisa menjadi salah satu motor penggerak masuknya investasi ke suatu daerah. Dan tentu saja hal ini akan bisa meningkatkan perekonomian daerah tersebut khususnya dan perekonomian nasional umumnya,” ujar Agus.
Menurut Agus, dengan ditingkatkannya suatu bandara yang potensial dari domestik ke internasional, harapannya adalah akan membuka banyak penerbangan langsung dari Luar negeri ke Indonesia. Sisi positif penerbangan langsung tersebut di antaranya adalah memudahkan investor luar negeri yang ingin masuk dan berinvestasi di Indonesia, dan memacu penerbangan reguler.
Semula Agus sempat mengancam akan mengembalikan status bandara tersebut ke domestik kembali, pasalnya sudah 9 bulan dijadikan bandara Internasional namun tidak ada internasional regular flight satupun yang menerbanginya.
Untuk menjaga trend positif tersebut, Agus mengingatkan kepada semua stakeholder penerbangan nasional selain info pariwisata dan bistinis didaerah Belitung, juga pengelola bandara, maskapai penerbangan, pengelola navigasi penerbangan dan ground handling untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitasnya.
“Sisi keselamatan, keamanan dan pelayanan penerbangan harus dijaga dan ditingkatkan sesuai dengan perkembangan zaman. Semua personil harus bekerja berdasarkan SOP dan aturan yang sudah dittapkan baik secara nasional maupun internasional. Jangan justru menurun sehingga investor luar negeri enggan bepergian dan berinvestasi ke negara kita. Kalau sektor transportasi penerbangan kuat, akan bisa menjadi pendorong bagi berkembangnya perekonomian nasional,” ujar Agus.