hitcounter
Monday , January 20 2025

Bahayanya Pelecehan Seks di Dunia Digital

Pelecehan seks di dunia digital menjadi ancaman serius sebab seringkali banyak pihak tidak menganggap serius. Mereka yang dilecehkan menganggap akan segera melupakan padahal bisa jadi dampaknya sangat buruk.

Oriza Sativa, Psikolog Rumah Sakit Mayapada mengatakan, korban bisa kehilangan konsep diri, ada makna berbeda dari cara dia memandang diri sendiri. Mereka mulai merasa tidak berharga, merasa konten pantas untuk dilecehkan dan lainnya.

Akan mengalami gangguan tidur akibat over thinking. Kecemasan juga aja dapat menyerang korban di pelecehan. Mereka akan mengalami ketakutan berlebihan hingga terkadang tidak masuk akal.

“Korban pelecehan ini bila tidak cepat ditanganj, akan mengalami depresi. Ciri-ciri depresi malas beraktivitas, mudah marah tersinggung, menangis terus menerus,” ungkapnya saat hadir dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (8/7/2021).

Ternyata, pelaku juga bisa mengalami dampak psikologis atas apa yang dilakukan. Bagi pelaku, dia akan kehilangan citra diri, bagaimana orang lain akan menganggap kita. Citra diri ini akan melekat selamanya dan sulit untuk dihilangkan. Kata-kata yang mungkin disampaikan tidak senonoh, sok tahu, sok suci, cari perhatian, sok alim. Pelaku akan hidup dalam label itu seumur hidup.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (8/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Ismail Tajiri (Ketua RTIK Kabupaten Sukabumi), Frida Kusumastuti (Universitas Muhammadiyah Malang), Aris S. Ripandi (RTIK Sukabumi), dan Nobi Andriati Salim sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

About Pasha

Check Also

TP-Link Unjuk Inovasi Rumah Pintar Tapo di CES 2025

Jakarta, Vakansi – TP-Link memperkenalkan solusi smart home Tapo terbaru di CES 2025, menghadirkan rangkaian …

Leave a Reply