Dalam mengakses media digital kewaspadaan harus terus ditingkatkan untuk mencegah kejahatan digital. Paling tidak, masyarakat digital mau mencari tahu apa saja kejahatan siber dan cara menangkalnya.
Didin Miftahudin, Founder Gmath Pro mengatakan, jika diteliti pada mesin pencarian informasi. Hal hal tentang keamanan digital masih jarang dicari masyarakat. Sehingga perlu para penggiat literasi yang menjelaskannya kepada mereka.
“Tidak banyak yang menyadari pentingnya kita melakukan log out saat akun media sosial kita selesai digunakan. Bukan hanya saat di komputer milik umum. Namun di gawai yang setiap saat kita pegang ini, alangkah lebih baiknya selalu di log out. Kita tidak pernah tahu jika, gawai kita hilang media sosial kita menjadi tidak aman,” jelasnya dalam kesempatan Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/7/2021).
Serangan siber juga dapat mengancam, meskipun terlihat komputer jauh dari jangkauan namun kenyataannya tidak. Hacker yang entah berada di mana dapat menguasai komputer kita. Biasanya, serangan siber ini bermula dari link yang datang lalu kita buka. Link ini menurut Didin merupakan hal yang kita sukai.
“Mereka dapat membaca karena adanya machine learning yang mempelajari perilaku seseorang. Kita akan selalu mendapat berita mengenai hal yang sering kita cari. Akan sering dikirimi berita itu hati hati bisa saja beruba jebakan. Artinya juga kita tidak bisa bersembunyi, IP address kita sudah dicatat pergi kemanapun sudah tercatat,” ungkapnya.
Bagaimana para penjahat siber mengancam kita di dunia siber. Malware atau software yang berpura pura baik misalnya dengan menawarkan lagu bagus untuk di-download padahal nanti data kita diambil. Mengelabui dengan hal yang kita sukai juga marak terjadi atau disebut phising. Kita akan disuruh mengisi data keikutsertaan acara, hadiah atau apapun yang tidak jelas sumbernya.
Paling bahaya dari Malware ini adalah ransomeware karena akan meminta tebusan. Kita sebagai korban seolah olah disandera, sudah dipegang data enkripsi. Kita akan diberikan waktu untuk memberikan tebusan nanti kemudian nanti akan dikembalikan seperti semula.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKomInfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/7/2021) ini juga menghadirkan pembicara Oktora Irahadi (CEO Infina), Asep Kambali (Founder Historia Indonesia), Bentang Febrylian (Pemeriksa Fakta Mafindo) dan Marsha Risdasari sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.