hitcounter
Tuesday , December 31 2024

Baby Happy Edukasi Pola Aktivitas Balita Untuk Tumbuh Kembang Anak

Baby Happy, kembali menggelar webinar ke-2 sebagai bagian dari rangkaian CSR “Baby Happy, Keluarga Happy” dengan tema “Kupas Tuntas Aturan Makan, Tidur dan Aktivitas Balita untuk Optimalkan Tumbuh Kembangnya”. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Baby Happy untuk membantu keluarga Indonesia siap menghadapi tantangan khususnya pada masa pandemi seperti saat ini.

Tidak hanya sekedar memberikan bantuan langsung berupa popok, Baby Happy juga turut mengedukasi para orang tua dalam memaksimalkan masa pertumbuhan anaknya. Tumbuh kembang anak usia dini yang optimal tergantung dari perilaku sehat yang dilakukan, termasuk diantaranya: perilaku makan dan minum, perilaku kebersihan diri dan perilaku keseimbangan yakni istirahat dan tidur yang cukup.

Julie Widyawati, Marketing Manager Baby Happy (Wings Group Indonesia) mengatakan, dalam masa pandemi seperti saat ini menjaga stabilitas dan kesehatan keluarga merupakan hal terpenting. Setelah menjalani webinar pertama, kami melihat antusiasme masyarakat Indonesia yang cukup masif akan edukasi pola asuh dan perhatian terhadap kesehatan anak demi tumbuh kembang anak yang optimal.

“Kali ini Baby Happy membagikan edukasi pentingnya pola makan yang benar, pola tidur yang benar dan aktivitas apa saja yang diperlukan untuk menstimulasi tumbuh kembang anak menjadi lebih baik sebagai bekal untuk para orangtua menghadapi tantangan yang berbeda karena pembatasan sosial yang terjadi di kalangan masyarakat ” ujar Julie, dalam acara “Baby Happy, Keluarga Happy” dengan tema “Kupas Tuntas Aturan Makan, Tidur dan Aktivitas Balita untuk Optimalkan Tumbuh Kembangnya”, yang diselenggarakan secara virtual.

Berbicara mengenai strategi untuk tumbuh kembang anak yang optimal, Baby Happy mengundang Psikolog sekaligus Co-Founder @TigaGenerasi, Saskhya Aulia untuk mengedukasi pentingnya stimulasi motorik pada anak usia dini. Saskhya mengungkapkan bahwa stimulasi motorik perlu diperhatikan karena merupakan dasar dari perkembangan diri anak selanjutnya, pintu masuk perkembangan otak anak yang optimal, dan melatih daya tahan mental anak.

“Kesuksesan stimulasi motorik ini dapat dilakukan dengan memberikan berbagai aktivitas fisik dan interaksi yang membahagiakan bagi anak sehari-hari. Oleh sebab itu, selain stimulasi, interaksi keluarga yang baik dan membuat mereka bermain dengan senang adalah kunci dari tumbuh kembang yang optimal,” jelas Saskhya.

Tahap perkembangan motorik setiap anak pun berbeda. Misalnya, untuk anak 0-1 tahun tahapan dimulai dengan anak mampu mengangkat kepalanya tanpa dibantu hingga mulai merangkak, berdiri atau dapat memasukkan benda ke dalam mulut secara mandiri. Untuk anak 1-2 tahun, tahapan perkembangan motoriknya ditandai dengan berjalan dengan memegang benda, menendang, hingga melempar bola. Sedangkan untuk anak 2-3 tahun mereka akan lebih lancar memanjat, melompat, berlari, bersepeda roda 3, dan makan sendiri.

Untuk dapat meraih itu, Saskhya menyarankan agar anak dapat sering diajak beraktivitias fisik di outdoor dan orang tua sebagai role model juga turut memerankan gaya hidup aktif dan menemani sang buah hati saat berkegiatan.

Agar tumbuh sehat secara fisik dan mental, mereka memerlukan asupan gizi yang seimbang dan pola tidur yang benar. Namun, masih banyak kaum Ibu khususnya yang baru menjalani peran sebagai ibu baru, kurang memahami bagaimana cara mengatur pola makan dan tidur yang tepat untuk sang buah hati.

Para Ibu yang masih harus bekerja dari rumah selama masa pandemi ini, sering kali jam kerja, jam makan dan jam tidur Ibu ikut berantakan. Hal ini tentunya berdampak pada kualitas nutrisi yang diberikan kepada anak. Untuk itu, penting bagi orang tua khususnya kaum Ibu memahami jadwal tidur dan makan yang tepat pada bayi hingga transisinya menjadi balita agar kita pun memiliki waktu istirahat yang cukup.

Menurut Dr. Kanya Ayu Paramastri, Sp.A Dokter Spesialis Anak RS Hermina Jatinegara dalam webinar Baby Happy ini, jadwal makan dan menyusui yang teratur penting untuk merangsang rasa lapar anak khususnya bila sudah berumur diatas 3 bulan. Artinya, bayi dilatih untuk bisa menyadari rasa lapar dan kenyang timbul pada dirinya. Sedangkan, jadwal tidur yang baik sesuai usia anak penting untuk pertumbuhan, perkembangan, kecerdasan intelektual (IQ), pemulihan energi, serta berdampak pada mental dan emosi.

Pada kesempatan ini, Dr. Kanya juga membagikan beberapa aturan tidur dan makan yang baik diterapkan kepada anak. “Untuk bayi berusia lebih dari 6 bulan biasakan makan maksimal hanya 30 menit dan jangan dijanjikan hadiah atau susu atau es krim bila mampu menghabiskan makanannya. Anak juga harus dibiasakan makan di meja makan sehingga tidak ada distraksi. Sebaiknya, berikan makanan setiap 2-3 jam sekali dengan jeda air putih saja. Sedangkan untuk tidur, tentukan waktu tidur yang konsisten dan pastikan popoknya kering, pakaian dan tempat tidurnya bersih dan nyaman. Anak dianjurkan tidur dalam keadaan kenyang dan biasakan untuk mengenalkan suasana tenang menjelang tidur,”jelas Dr.Kanya.

Lebih lanjut, Dr. Kanya juga memberikan tips metode menidurkan anak yang efektif. “Kuncinya, sejak awal kita harus memperkenalkan berbagai cara menidurkan secara bergantian, sehingga tidak monoton. Misalnya, selain menggunakan stroller maupun ayunan gantung, kita bisa coba juga dengan ditepuk-tepuk saja di kasur atau bisa juga diletakkan di bouncer atau baby crib secara bergantian,” timpalnya. Jangan menidurkan balita dengan cara-cara yang kiranya akan menyusahkan di kemudian hari, seperti gendong ayun-ayun, jalan keliling rumah dan jalan-jalan naik mobil.

Sebagai orang tua baru, Citra Kirana, Aktris dan Public Figure yang juga hadir dalam Webinar 2 Baby Happy ini turut membagikan perkembangan sang buah hati yang cukup pesat padahal belum genap satu tahun.

“Proses tumbuh kembang anak memang merupakan tahapan yang spesial untuk orang tua. Aku pikir selama ini kalau dia nangis hanya karena lapar, ternyata tidak, banyak faktor lain yang membuat bayi tidak nyaman. Aku selalu sharing dengan suamiku kenapa Athar begini dan begitu, jadi ternyata kalo akunya sedih, Athar juga bisa merasakan. Jadi support system itu penting sekali. Aku masih banyak belajar dan cari tahu apa yag bisa bikin Athar nyaman. Pastikan sebelum tidur popoknya kering, bajunya bersih, tempat tidurnya bersih agar dia lebih nyaman,” ujar Citra.

Kebiasaan ini ternyata juga telah dilakukan sebelumnya oleh Dude Harlino, Brand Ambassador Baby Happy yang kini memiliki 2 anak. “Urusan parenting dan perkembangan anak-anak tidak hanya menjadi urusan Ibu. Sebagai ayah, saya juga kerap berdiskusi dengan Icha dan ikut serta dalam setiap pola pengasuhan perkembangan anak. Biasanya, kami menyiapkan ruang terbuka yang aman dan nyaman dengan sinar matahari langsung untuk anak-anak beraktivitas bersama kami. Semangat jadi orang tua, kita jaga amanah. Kita pastikan anak dapat yang terbaik, salah satunya dengan popok Baby Happy yang banyak keunggulannya dan memiliki daya serap tinggi. Para ayah, yuk bantu istrinya, berikan support, ganti popok dan memberi makan, itu jadi momen bonding dengan anak,” pungkas Dude.

 

About Pasha

Check Also

ASICS Well-Being Report 2024 Hidupkan “Sound Mind, Sound Body” di Indonesia Melalui Karyawan

Jakarta, Vakansi – ASICS Corporation baru saja merilis “ASICS Well-being Report 2024”, yang memperkenalkan inisiatif …

Leave a Reply