ArtScience Museum dan teamLab mengundang pengunjung untuk melampaui batas bersama seluruh karya seni terbaru di pameran seni digital terbesar di Singapura, FUTURE WORLD: Where Art Meets Science mulai 1 September 2018 lalu.
Dalam transformasi besar ini, Future World memperkenalkan 10 karya seni digital baru yang mengambil jumlah karya dalam pameran dari 15 hingga 19. Salah satunya, dengan tampilan pembukaan yang dramatis, pameran ini menampilkan konsep baru dari teamLab, Transcending Boundaries.
Untuk membawa konsep baru ini ke Singapura, Galeri Nature dari Future World telah dibangun kembali, dan kini menampilkan karya seni yang interaktif dan mendalam oleh teamLab, dengan menggunakan seni dan sains untuk mengangkut pengunjung ke dunia alam secara digital. Terdiri dari enam karya seni, Transcending Boundaries yang mengeksplorasi hubungan antara manusia dan alam, serta meruntuhkan batas-batas antara penonton dan karya seni.
Hal yang paling menakjubkan dari pameran ini adalah galerinya yang benar-benar berpenampilan baru. Galeri kelima FUTURE WORLD, bernama Sanctuary, ditujukan untuk menjadi oasis yang tenang di tengah-tengah pertunjukan. Suasana alam di galeri ini mengundang pengunjung untuk mengambil waktu sejenak untuk refleksi dan meditasi sebelum tiba di kesibukan yang disuguhkan pada bagian akhir dari pameran.
Sebagai peluncuran perdana, Sanctuary, ArtScience Museum akan mengungkap penayangan karya seni terbaru, Impermanent Life: People Create Space and Time, di Confluence of Spacetime New Space and Time Born.
“Ketika ArtScience Museum memahami konsep Future World dengan teamLab, kami berangkat untuk membuat sesuatu yang lebih dari sebuah pameran di museum tradisional. Kami ingin menciptakan dunia baru yang akan berkembang seiring waktu, mampu menanggapi setiap pengunjung, dan akan menjadi daya tarik bagi seluruh orang yang berkunjung untuk kemudian kembali lagi,” ungkap Honor Harger, Direktur Eksekutif ArtScience Museum.
Honor menjelaskan, awal tahun ini, pihaknya menyambut kedatangan jutaan pengunjung ke Future World, tanda yang jelas bahwa penonton ingin melakukan perjalanan melalui dunia digital dalam waktu dekat. Perubahan besar ini adalah yang paling signifikan sejak pertama kali buka lebih dari dua setengah tahun yang lalu.
“Ini adalah realisasi nyata dari visi kami untuk pameran yang permanen, namun tetap berevolusi dari waktu ke waktu, dan terus memberikan kesan yang baru bagi para pengunjung dengan tampilan ekspresi artistik, kecerdikan teknologi, dan penyelidikan ilmiah yang khas,” katanya.
“Kami ingin membubarkan semua jenis batasan. Meskipun batasan itu tidak benar-benar ada, kita merasa seolah-olah ada batas antara kita dan dunia. Meskipun semuanya ada dalam kontinuitas yang sama, ada sesuatu yang memisahkan kita dan menciptakan batas. Banyak hal yang diciptakan di zaman modern telah membawa batasan. Jika memungkinkan, kami ingin menghilangkan batasan itu sekali lagi. Kami ingin menciptakan rasa tanpa batas. Dengan membenamkan seluruh tubuh Anda, dan dengan melihat dunia berubah karena keberadaan Anda, kami ingin menciptakan pengalaman yang membuat Anda merasa seolah-olah tidak ada batasan, dan bahwa semuanya ada dalam kesinambungan,” kata juru bicara teamLab.
Pameran lainnya di ArtScience Museum
Tampilan Future World terbaru adalah salah satu dari tiga pameran besar yang akan ditampilkan di Museum ArtScience untuk sisa 2018 dan kuartal pertama 2019. Pada bulan Oktober, pengunjung dapat menantikan pameran yang merayakan abad ke-seratus seorang fisikawan pemenang penghargaan Nobel dan kontribusinya yang berdampak pada pembentukan dunia yang kita tinggali hari ini. Pameran ketiga juga akan dibuka pada bulan November.