Vakansi.Co Beyond Tourism News
Related Articles
Beberapa bulan lalu amnesti pajak memang telah menjadi topik hangat pembicaraan banyak orang. Sejak itu timbullah argumen-argumen mengenai apakah koleksi mainan juga harus dilaporkan menggunakan amnesti pajak. Beberapa berargumen bahwa koleksi mainan juga harus dilaporkan karena telah termasuk harta yang dapat diinvestasikan.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa sebuah mainan saat ini dapat bernilai hingga jutaan rupiah. Mainan dianggap sebagai harta, tapi juga dianggap sebagai bukan harta. Hal ini tergantung pandangan individu-individunya sendiri. Apabila mainan itu hanya mainan untuk anak kecil yang dianggap kurang bernilai, maka mainan tersebut bisa dianggap sebagai bukan harta dan tidak perlu dicantumkan dalam SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan).
Apabila nilai mainan tersebut sangat besar dan ditujukan sebagai obyek investasi, maka sebaiknya mainan tersebut dianggap sebagai harta dan dilaporkan atau dicantumkan dalam SPT. Hal ini perlu dilakukan agar apabila terjadi pengecekan oleh Direktur Jenderal Pajak (DJP), sang wajib pajak tidak dianggap sedang menutup-nutupi harta kekayaan guna menghindari pajak.
Karena apabila ditemukan bukti bahwa sang wajib pajak memiliki harta yang tidak dilaporkan menggunakan amnesti pajak, maka harta tersebut malah akan dihitung sebagai pendapatan di tahun ditemukannya informasi tersebut dan harus dibayarkan pajak penghasilannya.
Untuk itu, harus pintar-pintar dalam menilai mainan seperti apa yang akan masuk dalam SPT. Namun jangan lupa juga event Colony Collection Market: Toys & Games yang akan diselenggarakan pada 3-4 Desember 2016 di Jakarta Convention Center. Pada event ini Anda bisa menjual toys & games koleksimu secara lelang di acara ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi website Colony Collection Market atau hubungi cs@colony.co.id.
Sumber: Colony.co.id
