hitcounter
Friday , April 19 2024

Antisipasi Penyalahgunaan Data Pribadi di Internet

Saat ini internet makin menjadi keseharian sehingga begitu masif digunakan, pencurian data pribadi pun semakin marak terjadi. Hal tersebut dikarenakan masyarakat masih awam terutama di dunia digital.

Selain itu kurangnya kesadaran diri terkait data pribadi, serta apa yang boleh dan tidak untuk dibagikan seperti KTP, nomor telepon, alamat rumah, password maupun PIN. Masyarakat saat ini juga belum waspada dan tidak paham risiko apabila data pribadi jatuh ke tangan orang yang salah.

“Sebenarnya masih banyak data pribadi lainnya yang tidak sengaja dibuat, seperti aktivitas dan klik di browser,” Kata Ardie Halim, Kaprodi Management Informatika Universitas Buddhi Dharma saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat I, Senin (13/9/2021).

Risiko atau ancaman terkait data pribadi yang bocor bisa mengakibatkan seseorang mengalami tindak kriminal seperti perampokan. Data juga bisa digunakan untuk pinjaman online, pencucian uang, menjadi kambing hitam dari pelaku kejahatan, hingga menjadi korban telemarketing untuk menawarkan jasa dan produk.

Beberapa kasus terkait penyalahgunaan data pribadi adalah digunakan untuk pemalsuan akun media sosial seseorang untuk penipuan. Kasus lainnya data pribadi berupa nomor telepon bisa digunakan untuk modus penipuan meminta kode OTP mengaku sebagai pihak bank dan meminta kode transfer yang digunakan untuk menguras isi rekening.

“Apabila pelaku tahu identitas, kita dengan mudah akan terjebak,” kata Ardie.

Untuk mengantisipasi penyalahgunaan data pribadi biasakan untuk melakukan instal aplikasi dari sumber yang terpercaya. Instal juga antivirus jika memungkinkan, gunakan verifikasi login dua langkah, pada smartphone Android perhatikan permission yang diminta aplikasi. Saat diminta untuk mengirimkan scan KTP jangan lupa berikan watermark dan tambahkan timestamp atau waktu pengambilan foto.

Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir juga nara sumber lainnya seperti Klemes Rahardja, Founder The Enterpreneur Society, Iman Darmawan, Fasilitator Public Speaking, dan Aditya Nova Putra, Ketua Jurusan Hotel & Pariwisata IULI.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

About Pasha

Check Also

Resmi Rilis di Indonesia, Bose Ultra Open Earbuds Dibanderol 4 Jutaan

Jakarta, Vakansi – Earbuds revolusioner yang ditunggu-tunggu para penikmat audio, Bose Ultra Open Earbuds, hari …

Leave a Reply