PT Angkasa Pura I (Persero) mendukung tercapainya kunjungan 1 juta wisatawan mancanegara (wisman) di Daerah Super Prioritas (DSP) Borobudur melalui Bandara International Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo.
Hal itu diungkapkan, Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam acara Focus Group Discussion (FGD) “Meraih 1 Juta Wisman ke DSP Borobudur melalui Pengembangan Aksesibilitas Bandara YIA” yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata RI di Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo, Rabu (18/9/2019).
Menurut data, penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta lima tahun terakhir (2014-2018) rata-rata tumbuh 7,8% per tahun. Pada 2018 lalu, bandara ini melayani 8,4 juta penumpang. Pergerakan pesawat juga terus tumbuh positif dalam lima tahun terakhir dengan rata-rata 6,45%. Sebanyak 85 ribu pergerakan pesawat dilayani Bandara Adisutjito tahun 2018 lalu.
“Kehadiran YIA akan mampu menyediakan kapasitas yang cukup besar bagi penerbangan domestik maupun internasional untuk langsung mendarat di Provinsi DIY. Didukung dengan terminal penumpang seluas 219.000 meter persegi, YIA bisa melayani hingga 20 juta penumpang per tahun. Jumlah ini lebih dari sepuluh kali lipat lebih banyak dibanding kapasitas bandara Adisutjipto Yogyakarta yang mampu menampung 1,8 juta penumpang per tahun,” ujar Faik.
Selain itu, YIA juga memiliki landas pacu yang cukup baik. Landas pacu sepanjang 3.250 x 45 m dengan PCN 107 yang ada di bandara ini akan mampu didarati oleh pesawat komersil berbadan lebar (wide body) terberat (Boeing 777-300 ER) dan terbesar (A-380). “Inilah salah satu kelebihan YIA yang harus dimanfaatkan maskapai untuk dapat membawa penumpang lebih banyak ke Yogyakarta,” jelas Faik.
Untuk menarik minat maskapai membuka rute dari dan menuju YIA, Angkasa Pura I menyediakan beberapa program insentif. Diantaranya adalah pembebasan biaya pendaratan (landing fee) selama 3 bulan pertama, pembebasan landing fee sebesar 50% untuk tiga bulan berikutnya, serta program pembebasan biaya promosi dan biaya inaugurasi maskapai di bandara selama satu bulan penuh.
“Kami optimistis dengan sinergi yang baik dari berbagai pihak khususnya pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maskapai, dan didukung oleh aksesibilitas yang memadai, YIA akan mampu menjadi pintu gerbang internasional bagi kedatangan 1 juta wisman menuju destinasi unggulan Borobudur,” tambah Faik.