Transformasi digital membawa perubahan besar dalam interaksi sosial dan tatanan kehidupan di segala lini masyarakat. Namun, tetap harus ada aturan nilai dan budaya masyarakat sebagai filter segala dampak negatif dari akselerasi teknologi dan internet.
Tiffany Eugene, Senior Human Capital Character Management at Power Character mengatakan, budaya digital hadir untuk memperkuat karakter budaya masyarakatnya dan menguatkan nilai-nilai kebangsaan Indonesia dalam penggunaan media digital, bukan untuk memecah belah kesatuan warna di ruang digital.
Menurutnya perubahan yang paling terasa saat pandemi dengan adanya percepatan digitalisasi adalah kemudahan di sisi penggunaan waktu dan jarak yang dulunya terbatas. Di sisi budaya misalnya dari gaya parenting sendiri, bisa dilihat dari kebiasaan orang tua dulu untuk bertanya ke orang terdekat. Dengan adanya dunia digital sekarang para orang tua muda lebih banyak membuka google saat tidak mengetahui sesuatu, karenanya digitalisasi memang mempengaruhi segala aspek.
“Di era digital ini masyarakat harus beradaptasi dengan tetap menerapkan budaya,” ujarnya saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat I, pada Kamis (4/11/2021)
Budaya diketahui merupakan pola atau cara hidup yang terus berkembang oleh sekelompok orang dan diturunkan pada generasi berikutnya. Sehingga idealnya ketika budaya baru harus berbentuk diharapkan warga digital yang sesuai dengan nilai-nilai, kalau di Indonesia dari Pancasila netizen yang memiliki nilai-nilai kebangsaan.
Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pada webinar hadir pula nara sumber lainnya seperti Sandy Natalia, Co-Founder Beauty Cabin, Taufik Hidayat, Dosen Fakultas Teknik Universitas Syekh Yusuf, Said Hasibuan, Sekjen Relawan TIK, dan Nyimas Indriana, seorang Food & Beauty Enthusiast.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.