Digital skills bukan tentang kemampuan individu dalam menggunakan perangkat digital, serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari. Namun termasuk dalam memilih, memproses, menganalisainformasi, serta kemampuan menerapkan etika dalam berinteraksi di ruangmaya.
Digitalisasi tak langsung terjadi begitusaja, namun ada tahapannya yang dimulai sejak tahun 1937 ketika computer pertama diciptakan. Hingga perkenalan komputer personal pada 1975, world wide web (www) pertama kali diperkenalkan public tahun 1980, marketing digital digunakan Pizza Hut tahun 1994 danmulainya transformasi transaksi informasi non digital menjadi digital tahun 2002.
“Manusia harus adaptif dan fleksibel sehingga setiap orang diharapkan selalu mengikuti perkembangan kebutuhan dunia digital,” kata Meiskasa Recruitment Officer Permata Bank saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat I, pada Kamis (14/10/2021).
Dia mengatakan dengan perkembangan serba digital saat ini setiap individu diharapkan bias cerdas secara emosional. Yakni mampu memilah informasi dan bagaimana merespons sesuatu di dunia digital lebih bijaksana. Apalagi ada jejak digital yang ditinggalkan dan meskipun sudah dihapus bias saja ada orang lain sudah membuat tangkapan layar.
Digital skills lainnya yang perlu dimiliki adalah kreatif, original dan inisiatif. Di mana saat ada ide-ide berkembang maka seseorang harus mampu memanfaatkan keterampilan digitalnya dan tidak menjiplak begitu saja inspirasi yang ada.
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dan adanya ancaman pandemi yang membatasi ruang gerak, maka kita perlu mengasah keterampilan digital agar bias bertahan dan mengikuti arus digitalisasi.
Selain itu dia mengatakan setiap orang memiliki digital profile, apakah seorang pemilik UMKM, influencer maupun job seeker. Digital profile merupakan siapa diri kita di dunia digital dan bias dikaitkan dengan personal branding seseorang.
Membuat digital profile yang bagusmemilikitriktersendiridanfokuspadaempathalyaituvisimisi personal beandingseseorang, kemudianmenentukan personal branding sepertiapaingindikenal di dunia digital, selanjutnyamendesainprofil digital dengankonten yang menarikdanterakhirmemeliharaprofil digital denganunggahandenganjejak digital positif.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat I, merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula narasumber lainnya yaitu Danan DNA, seorang Creativepreneur, Fiona Damanik, Konseler dari Universitas Multimedia, Shandy Susanto, Dosen di Universitas Agung Podomoro, dan Fanny Fabriana, seorang Public Figure.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.