Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan sumber ilmu pengetahuan dan alat bantu ajar. TIK juga merupakan standart kompetensi keahlian yang harus dimiliki stakeholder. Teknologi informasi kini juga menjadi sarana memadukan beragam fungsi dan proses di dalam penyelengaraan administrasi pendidikan, terutama yang berhubungan dengan alokasi sumber daya pembelajaran.
“Online ini tidak akan pernah ditinggalkan. Akan terjadi yang namanya hybird learning, sehingga untuk rapor dan pertemuan guru-guru sekarang juga menggunakan aplikasi Zoom. Jadi peran TIK memang tidak bisa kita abaikan,” kata Seno Soebekti, Pembina Olimpiade Sains Nasional Bidang Matematika saat webinar Literasi Digital Wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat I, pada Jum’at (1/10/2021).
Terjadi revolusi dalam bidang pendidikan, semagaimana yang juga terjadi pada sektor lainnya seperti keuangan maupun bisnis sejak pandemi Covid-19 membuat komunitas akademik yang di dalamnya terdapat guru sebagai pengajar, siswa, orangtua dan lingkungan sekolah memiliki peran yang saling membangun satu sama lain. Dengan terjadinya revolusi industri 4.0 dan society 5.0 setiap individu perlu menguasai kecakapan hidup abad 21 berupa kreativitas, berpikir kritis, komunikasi dan kolaborasi.
“Diharapkan guru menjadi pribadi kreatif, mampu mengajar, mendidik, menginspirasi serta menjadi suri teladan,” kata Seno.
Sementara siswa pun harus memiliki 6 literasi dasar yakni literasi numerasi, literasi sains, literasi informasi, literasi finansial, literasi budaya dan kewarganegaraan. Serta beberapa kompetensi lainnya untuk mampu berpikir kritis, bernalar, kreatif, berkomunikasi, berkolaborasi, serta memiliki kemampuan mengatasi masalah. seain itu yang terpenting adalah karakter berupa perilaku yang berdasarkan pemahaman akan nilai-nilai profil pelajar Pancasila seperti rasa ingin tahu, inisiatif, kegigihan, mudah beradaptasi, memiliki jiwa kepemimpinan dan kepedulian sosial.
Webinar Literasi Digital di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hadir pula nara sumber seperti Pringgo Aryo, Produser dan Komposer Musik, Dee Rahma, Digital Marketing Strategist dan Fibra Trias, Editor in Chief Mommies Daily.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.