hitcounter
Tuesday , September 10 2024

Aceh International Rapai Festival 2018 Pikat Ribuan Wisatawan

Pagelaran Aceh International Rapai Festival 2018 resmi dibuka Senin, (5/11/2018) di Kota Lhokseumawe. Event yang mengambil tema Piyasan Raya Rapa’i Aceh akan digelar hingga 7 November.
Event kedua kalinya ini dihadiri oleh negara tetangga Malaysia, India, dan Thailand. Tidak hanya itu, akan hadir beberapa peserta dari Sanggar-Sanggar yang ada di Indonesia.

“Event ini merupakan sarana mempromosikan seni budaya dan juga pariwisata Aceh khususnya Lhokseumawe kedunia Internasional. Diharapkan juga event ini sebagai waduh melindungi seni budaya Aceh, sehingga bisa lebih meningkatkan kapasitas seni budaya Aceh itu sendiri,” ungkap Yusuf Muhammad Wakil Walikota Lhokseumawe, pada saat pembukaan acara Aceh Internasional Rapai Festival, di Stadion Tunas Bangsa.

Menurut Tazbir, Koordinator Calender of Event Kementerian Pariwisata, ini merupakan kemajuan pariwisata Aceh khusus Lhokseumawe. Karena event Aceh Internasional Rapai Festival merupakan event internasional yang pertama kali di Lhokseumawe. Sekaligus sudah memandang pariwisata sebagai penggerak ekonomi masyarakat.

“Karena saat ini Pariwisata merupakan priotitas nasional. Hal itu disebabkan hasil bumi seperti minyak bumi, gas, batubara mulai habis. Sehingga Melalui event ini Rapai sebagai aset dan juga warisan kesenian Aceh ini bisa mendunia dan sekaligus menjadi daya tarik wisatawan mancanegara untuk datang ke Lhokseumawe,” papar Tazbir.

Lanjut Tazbir, event ini juga sudah masuk ke 100 calender event nasional tahun 2018. Sehingga pencapain ini musti dipertahankan. Karena setiap tahun akan dilakukan kurasi ulang terhadap setiap event.

“Kurasi ini dilakukan oleh lima penilai dengan lima persyaratan utama, seperti memiliki culturel value, commercial value, & media value, penyelenggaraan secara kontinyu selama tiga sampai empat tahun berturut-turut, waktu pelaksanaan event tidak berubah, Memiliki digital address yang jelas, dan memiliki target serta realisasi kunjungan wisatawan mancanegara dan juga nusantara yang meningkat setiap tahunnya,” katanya.

“Kami berharap event ini berlangsung sukses dan menjadi agenda tahunan di Lhokseumawe. Sehingga wisatawan bisa memasukkan event ini dalam jadwal kunjungannya ke Aceh,” pungkas Yusuf.

Rapai Festival 2018 Aceh International Rapa’i Festival memiliki daya tarik tersendiri yang bersifat unik dan spesifik karena seluruh peralatan musiknya bersifat tradisional yang merupakan warisan masa lalu. Rapa’i dipopulerkan oleh seorang penyiar Islam dari Baghdad bernama Syeh Rifai untuk mendakwahkan ajaran Islam sekitar abad ke-11 di Aceh.

Rapa’i adalah alat musik perkusi tradisional Aceh yang dimainkan dengan cara dipukul dengan telapak tangan. Rapa’i sering digunakan pada upacara-upacara adat di Aceh seperti upacara perkawinan, sunah rasul, pasar malam, pengiring tarian, hari peringatan, dan ulang tahun. Karenanya, rapa’i merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Aceh. Rapa’i berperan mengatur tempo, ritme, tingkatan, gemerincing serta membuat suasana menjadi lebih hidup dan meriah.

Rapa’i dimainkan dalam sebuah ensambel yang terdiri dari 8-12 orang dan disandingkan dengan instrumen lain, seperti serune kalee dan buloh merindu. Permainan rapa’i dapat terdengar hingga jarak yang sangat jauh, efek dari gema yang dipantulkannya. Tanpa mikrofon, suaranya dapat terdengar hingga jarak 5-10 km.

About Pasha

Check Also

Gelar Pesta Kemerdekaan 2024, ASDP Targetkan 1,000 Pengunjung Padati Kawasan Bakauheni Harbour City

Bakauheni, Vakansi – Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, PT ASDP Indonesia Ferry …

Leave a Reply