hitcounter
Thursday , December 26 2024
destinasi wisata

Geopark Mengangkat Pamor Destinasi Wisata Alam

Status geopark dari sebuah kawasan geologi berpotensi meningkatkan daya tarik suatu destinasi wisata. Dalam konteks perkembangan daerah, laju sektor pariwisata terbukti menjadi penggerak ekonomi paling cepat dibanding sektor-sektor lain. Faktanya, konsep geopark memang berpotensi menghadirkan pendapatan yang signifikan.

Di Indonesia, manfaat ekonomi juga sudah dirasakan kawasan Pegunungan Sewu, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada 2011, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dihasilkan dari sejumlah destinasi wisata karst di lokasi tersebut baru hanya sekitar Rp800 juta. Namun, setelah Gunung Karst tersebut ditetapkan sebagai kawasan geopark global dunia, Pendapatan Asli Daerah meningkat menjadi Rp22,5 miliar. Angka itu belum termasuk potensi pendataan dari kawasan UNESCO Global Geopark (UGG) Gunung Batur (Bali) serta empat geopark nasional (GN), yakni Geopark Nasional Kaldera Toba (Sumatera Utara), GN Merangin (Jambi), GN Cileteuh (Jawa Barat), dan GN Rinjani (Lombok, NTB) yang baru dinominasikan menjadi kawasan UNESCO Global Geopark (UGG).

“Wisatawan mancanegara tertarik berkunjung ke Indonesia karena potensi yang dimiliki berupa alam sebesar 35%, budaya 60%, dan man-made 5%. Potensi alam itu kita kembangkan sebagai wisata bahari sebesar 35%, wisata ekologi (ecotourism) 45%, dan wisata petualangan (adventure tourism) 20%, yang di dalamnya termasuk geopark,” tutur Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

Arief mengungkapkan, dilihat dari sudut pengembangan destinasi wisata, status geopark dapat menjadi branding pada sebuah destinasi yang berdampak signifikan mengangkat citra dan popularitas sebuah kawasan. “Terlebih pengembangan sektor pariwisata menjadi salah satu prioritas utama pada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla,” kata Arief Yahya.

Menurut Arief Yahya, konsep pengembangan destinasi wisata alam dengan prinsip konservasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat melalui pariwisata sudah menjadi perhatian masyarakat dunia. UNWTO bahkan secara khusus menjadikannya sebagai tema dalam peringatan Hari Pariwisata Dunia 2015, yaitu “One Billion Tourists, One Billion Opportunities.”

Itu membuat kontribusi pariwisata terhadap PDB nasional diprediksi bakal terus meningkat, dari 9,5% pada 2014 menjadi 15% pada 2019 mendatang. Sementara itu, lapangan pekerjaan yang tercipta diyakini bakal meningkat dari 11 juta menjadi 13 juta pekerjaan.

“Dalam menghadapi persaingan global, Indonesia terus berusaha memperbaiki peringkat daya saing pariwisata. Saya ingin dalam tiga tahun ke depan Indonesia ada di peringkat 30 dunia,” kata Arief Yahya.

Bila melihat tren peringkat daya saing Indonesia dari tahun ke tahun, peringkatnya terus naik. Pada 2013, peringkat daya saing Indonesia ada di posisi 70, lalu pada 2015 peringkatnya terkatrol hingga posisi 50 dunia dari 141 negara. World Economic Forum (WEF) dalam Travel and Tourism Competitiveness Report 2015 menyebutkan, naiknya posisi daya saing pariwisata Indonesia karena memiliki keunggulan dalam hal price competitiveness, prioritization of travel & tourism, dan natural resources, sedangkan yang menjadi kelemahan adalah dalam tourism service infrastructure, health and hygiene, dan environmental sustainability.

“Kita unggul di sumber daya alam, tapi kita mempunyai PR di environmental sustainability yang indeksnya menurun hingga 9 poin. Tahun 2013 ada di posisi 125, menurun di posisi 134 pada 2015. Ini menjadi PR bersama untuk memperbaikinya, di antaranya melalui konsep pengelolaan geopark yang mengacu pada standar UNESCO,” kata Arief.

Arief mengatakan, Indonesia perlu melakukan benchmarking dengan Tiongkok maupun Korea yang berhasil mengembangkan geopark. Dari paparannya, Tiongkok berhasil mengembangkan Yuntaishan Geopark dengan sangat baik. Pada tahun 2000, Yuntaishan Geopark hanya dikunjungi 200.000 wisatawan, kemudian meningkat menjadi 1,25 juta wisatawan dengan perolehan devisa sebesar US$90 juta pada 2004.

TCEB Promosikan Program Thailand Extra Exhibition di Indonesia

About admin

Check Also

Kemenekraf Sampaikan Capaian Kinerja dan Target Menuju Indonesia Emas 2045

Jakarta, Vakansi – Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf), Teuku Riefky Harsya, bersama Wakil …

Leave a Reply