Pariwisata Turun 20 Persen Akibat Ledakan Bom Di Sarinah

Related Articles

Sentul City Gelar Kota Menyala di Akhir Tahun

2 days ago

Ini Progres Program Quick Wins Ekraf Sebagai New Engine of Growth 

5 days ago

Kemenekraf Proyeksikan Tiga Tren Ekonomi Kreatif pada 2025

5 days ago

Menyusul terjadinya ledakan bom di Sarinah, Thamrin, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyesalkan terjadinya hal tersebut. Alasannya, industri pariwisata sangat sensitif terhadap faktor keamanan di suatu daerah maupun destinasi wisata. Menurut Arief Yahya, sektor pariwisata berhubungan sejalan dengan keamanan.

“Kalau faktor keamanan naik 10 persen atau berarti aman, sektor pariwisata juga bisa ikut naik 10 persen,” ujar Arief Yahya.

Berbanding terbalik dengan industri pariwisata yang sangat sensitif terhadap isu keamanan, sektor investasi justru sebaliknya. Sektor investasi tidak terlalu dipengaruhi oleh isu keamanan.

“Artinya, kalau isu keamanan naik 10 persen, investasi hanya naik 1 persen. Begitu juga bila isu keamanan turun 10 persen, investasi juga paling hanya turun satu persen. Jadi, yang paling sensitif itu sektor pariwisata karena bisa positif dan negatif,” ujar Arief.

Akan tetapi, Arief Yahya belum dapat memperkirakan dampak ledakan bom di Sarinah terhadap kunjungan wisatawan ke Indonesia maupun pergerakan wisatawan domestik di dalam negeri.

“Hal tersebut harus dihitung menggunakan Index Country Image. Industri pariwisata dapat turun 20 persen apabila tidak segera diperbaiki,” kata Arief Yahya.

Rizal Ramli, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, menegaskan bahwa dampak ledakan bom di Sarinah tidak akan berdampak panjang terhadap sektor ekonomi, terutama bagi industri pariwisata dan kepercayaan investasi. Kejadian tersebut hanya berdampak singkat apabila pemerintah mampu langsung mengatasinya.

“Dalam jangka pendek tentu hal tersebut akan berdampak bagi pariwisata Indonesia, tapi untuk jangka menengah dampaknya akan segera berkurang,” ujar Rizal Ramli. (Sumber: Antara)