Selama pandemi kunjungan wisatawan mancanegara dan pergerakan wisatawan nusantara mengalami penuruan selama pandemi Covid-19. Pandemi di 2020 wisatawan mancanegara ke Jawa Tengah turun 88 persen, sementara di 2021 turun 97 persen. Namun, ada tiga persen wisman yang datang tapi tidak langsung dari luar negeri. Mereka ekspatriat yang kerja di Indonesia yang berkunjung ke Jawa Tengah.
Hal itu diungkapkan, Kepala Bidang Pemasaran (Kabid) Pariwisata, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Setyo Irawan saat acara press tour Forwaparekraf di Kampoeng Kopi Banaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
“Bukan hanya wisman saja, tapi juga wisnus perlu ditingkatkan. Di 2020 sampai 2021 kami hanya andalkan wisnus. Pergrakan wisnus di 2020 turun 60,3 persen, sedangkan di 2021 turun 5,7 persen,” tambahnya.
Setyo mengharapkan, dengan dibukanya Visa on Arrival (VoA) untuk 42 negara menjadi peluang yang besar bagi Kabupaten Semarang untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Termasuk wisatawan asal Malaysia dan Singapura berpotensial mengunjungi Jawa Tengah.
“Ke depan makanya ingin minta bantuan ke Kemenparekraf agar bandara internasional dibuka. Karena di Jawa Tengah hanya beberapa bandara belum dibuka. Maka dari itu, harapannya Bandara Ahmad Yani dibuka karena berdampak sekali pada wisatawan ke Jawa Tengah,” tambah Setyo.
Ia mengungkapkan ada 690 destinasi tujuan wisata (DTW) yang bisa dikunjungi wisatawan di Jawa Tengah. “Kita punya destinasi unggulan yang bisa dikunjungi wisatawan seperti Candi Borobudur, Prambanan, Karimunjawa, Dieng dan Museum Sangiran,” jelas dia.
Selain itu untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, Pemerintah Semarang pun juga berkolaborasi dengan Kementerian BUMN membuat paket wisata di Jawa Tengah.
“Kami kemarin diundang Kementerian BUMN untuk diidentifikasi tempat wisata di Jawa Tengah yang milik BUMN apa saja. Total ada 32 gedung kepemilikan Kementerian BUMN termasuk inventaris, ada hotel juga milik BUMN di Jateng,” jelas Setyo.
“Jadi paket wisata ini sudah kesatuan mulai dari pesawat, hotel dan juga tempat wisata akan diintegrasikan yang cukup menarik,” tambahnya.
Setyo mengatakan, untuk selalu berbenah agar Jawa Tengah semakin diminati oleh wisatawan nusantara dan mancanegara. “Belajar dari 2020 dengan adanya Covid-19 kami ingin berbenah terkait prokes dan pelayanan selama di DTW sudah disiapkan,” tukas Setyo.