Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 12 Oktober 2021 di Luwu, Sulawesi Selatan. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Cerdas dan Aman Manfaatkan Lokapasar”.
Program kali ini menghadirkan 683 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari VP Business and Marketing NLG, Mega Prawita; Direktur PT Mahayasa, Desak Fiega Mahayasa; Kepala Galeri Investasi Pasar Modal Syariah UIN Alauddin Makassar, Miftha Farild; Founder Jelajah Sultra, Sumarlin. Adapun sebagai moderator adalah Sinta Pramucitra. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Mengawali sesi pemaparan materi, Mega Prawita selaku narasumber pertama menyampaikan presentasi berjudul “Mengenal Marketplace: Aksesibilitas, Jenis dan Fitur”. Menurut Mega, masalah yang bisa terjadi saat belanja daring, di antaranya barang tidak sesuai foto atau sudah membayar tapi tertipu. “Belanjalah di lokapasar atau marketplace resmi, mengecek reputasi penjual dan harga, serta memilih metode pembayaran yang aman,” sarannya.
Selanjutnya, Desak Fiega Mahayasa membawakan materi dengan topik “Peran dan Fungsi E-Market dalam Mendukung Produk Lokal”. Dia mengatakan, e-market menjadi salah satu solusi dalam memulai bisnis. Namun, sebagai penjual daring juga harus konsisten dalam mengelola bisnis dan toko daringnya. “Ada banyak produk dan toko yang mirip di e-market, sehingga harus bersaing memberikan produk berkualitas. Jaga kepercayaan pembeli untuk mendapatkan barang dengan kualitas sesuai deskripsi dan rajin-rajinlah merespons pelanggan,” pesan dia.
Sebagai pemateri ketiga, Sumarlin membawakan tema “Peran Literasi Digital untuk Mengubah Mindset Konsumtif menjadi Lebih Produktif”. Menurut dia, setiap orang pasti punya keahlian yang bisa dijual secara daring, misalnya jasa desain grafis, penulis artikel, dan kursus daring. “Manfaatkan keahlian yang kita miliki untuk mendapatkan profit, apalagi di masa pandemi ini kita belum terlambat untuk memulai dan memanfaatkan dunia digital lebih produktif,” urainya.
Adapun, Miftha Farild sebagai pemateri terakhir, menyampaikan topik “Cara Aman Berinvestasi Online”. Miftha membagikan tips memilih investasi daring, di antaranya dengan mencermati legalitas perusahaan investasi, kantornya jelas dan mudah dihubungi, memiliki rekam jejak yang baik dan menguntungkan, serta tepat waktu dalam pembayaran imbal hasil investasi.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusiasme peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
“Dalam berinvestasi apa saja yang perlu diperhatikan dan platform apa yang disarankan untuk yang masih awam?” tanya Nur Ika Setyani, salah satu peserta kegiatan Literasi Digital. Miftha Farild menyarankan pemula untuk berinvestasi di reksa dana, di mana investor tidak perlu repot karena ada yang mengelola, yaitu manajer investasi. “Ada banyak platform reksa dana, tapi pastikan memilih yang resmi dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” saran dia.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.