Aman merupakan situasi dan kondisi di mana seseorang tidak sedang dalam keadaan berbahaya. Kemudian digital ialah teknologi elektronik yang menghasilkan, menyimpan, dan memproses data.
Orang yang memanfaatkan teknologi digital kebanyakan juga menggunakan internet. Internet ini memberikan banyak manfaat seperti, menjadi penyedia fasilitas multimedia, sarana pendidikan jarak jauh, sarana mencari informasi dengan cepat, sarana penyimpan informasi, dan bisa mendorong kreativitas juga kemandirian penggunanya.
“Dalam penggunaan digital dan internet, ternyata ada hal yang harus kita gunakan dalam menggunakan internet, yakni data pribadi yang wajib di input,” ujar Dwi Fitran Saputro, Guru/Ketua BKK SMKN 1 Tambun Selatan dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/9/2021).
Data pribadi yaitu data perseorangan tertentu yang disimpan, dirawat dan dijaga kebenarannya serta dilindungi kerahasiaannya. Data yang identik dengan masyarakat di antaranya, nama lengkap, NIK, nomor telepon, nama ibu kandung, alamat email, atau tanda tangan/sidik jari.
Namun, data pribadi di internet memiliki potensi dan risiko kebocoran data. Data-data ini bisa diakses di manapun dan bisa digunakan, seperti pada web dukcapil, profil facebook, atau aplikasi perbankan. Data yang bocor atau dicuri ini bisa digunakan untuk mengakses/mendaftar pinjaman online, menjadi target telemarketing, hingga pembobolan akun perbankan atau dompet digital.
Agar bisa lebih aman, kita bisa memeriksa apakah data kita pernah mengalami kebocoran melalui website periksadata.com. Di website tersebut, kita hanya perlu memasukkan email dan nantinya akan terlihat data mana yang bocor beserta situsnya.
“Jika data bocor, yang harus dilakukan ganti password, guanakan verifikasi dua langkah, dan gunakan password manager untuk yang suka lupa,” jelasnya.
Dengan demikian, kita perlu sebisa mungkin mencegah kebocoran data. Hal yang bisa kita lakukan ialah membuat variasi password yang sulit dengan kombinasi huruf, angka, dan simbol. Kemudian, mencurigai setiap email/SMS spam, selalu update software dan menggunakan antivirus, dan tidak mengumbar data pribadi ke media sosial.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/9/2021) juga menghadirkan pembicara, David Misra (Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMKN1 Tambun Selatan), Nikita Dompas (Producer & Music Director), Bhakti Santana (Divisi Riset Edukasi4ID), dan Amanda Gratiana (Key Opinion Leader).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.