Internet membuat kesempatan bagi manusia untuk meningkatkan kecerdasannya dengan membawa kolaborasi di dunia nyata ke dalam dunia maya. Namun internet tetap menuntut etika dengan cara menyebarkan ide-ide positif dan peradaban yang kondusif bagi kehidupan manusia ke depan.
“Internet menjadi alat manusia untuk bisa bekerja sama dengan lebih massif lagi. Mengingat permasalahan di dunia ini terus berkembang berlipat-lipat,” kata Danan Dna, Creativepreneur, CEO Swell Extended Fam saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Depok, Jawa Barat I, pada Kamis (19/8/2021)
Menurut Danan, kecerdasan yang dulu bersifat individual kini telah berubah menjadi kecerdasan yang bersifat kolaboratif untuk menghadirkan solusi bagi permasalahan dunia yang semakin menemui tantangan. Contohnya saja dalam memerangi virus Corona, tentunya kecerdasan yang dipakai saat ini sudah kolektif, bukan individual lagi. Masalah terkini pun bisa dipecahkan dengan keberadaan internet yang bisa menciptakan kolektivitas dalam mengatasi problematika.
Selain itu tiap individu akhirnya memiliki perannya di ranah digital. Sebagai audience setiap orang memiliki andil untuk memiliki pilihan menyebarkan hal positif dalam setiap status dan komentar di media sosial. Mendukung pernyataan-pernyataan positif dan menentang dengan bijak hal negatif. Sementara untuk Content Creator yang mewakili brand dan kelompok bisa berkolaborasi dalam sebuah konten untuk hal-hal positif, membuat pengetahuan tentang produk mudah disampaikan di dunia maya, sehingga baik audiens maupun Content Creator berkewajiban untuk menyampaikan nilai positif dengan etika.
“Etika adalah sebuah prinsip bagaimana kita memikirkan kondisi manusia ke depannya. Kolaborasi dan etika adalah dua pegangan penting untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik,” tutur Danan.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kota Depok, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Maria Natasha, seorang Graphic Designer, Sonny Tirta, seorang Konseler di Universitas Multimedia Nusantara, dan Asep H Nugroho, Pengajar di Fakultas Teknik UNIS.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.