Anak-anak saat ini tumbuh sebagai generasi Z dan generasi alpha yakni generasi digital native yang sejak usia dini sudah diperkenalkan dengan perangkat digital. Di mana sudah tak mengherankan pemikiran generasi Z dan Alpha ini sangat berbeda dengan generasi sebelumnya.
āTerlebih dengan pertumbuhan pengguna internet dan peningkatannya yang mencapai 27 juta jiwa lebih selama setahun belakangan. Internet sekarang ini bahkan sudah digunakan dalam sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama pandemi, sehingga tentunya anak sudah akrab,ā ujar Mardiana R.L, Vice Principal in Kinderhouse Pre-School saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat I, Rabu (27/10/2021).
Pastinya ada kekhawatiran orang tua ketika anak menggunakan internet, mulai dari isu mengenai keamanan informasi anak, interaksi anak di ruang maya dan konten yang dikonsumsi anak di ruang digital. Namun orangtua dapat mengatur penggunaan internet pada anak, agar aman dan bisa memanfaatkannya secara positif. Termasuk agar tidak sampai anak mengalami kecanduan internet.
Lebih lanjut dia pun memberikan tips agar anak tidak kecanduan internet, antara lain:
1.Beritahu anak bahaya menggunakan gawai terlalu lama.
2.Tetapkan wilayah bebas gawai di rumah, misalnya area ruang makan dan kamar tidur.
3.Buat aktivitas yang menyenangkan bersama anak, sehingga gawai pun teralihkan dari dunianya.
4.Orangtua perlu memberi contoh kepada anak, misalnya dalam menerapkan wilayah bebas gawai orangtua perlu melakukan hal yang sama.
5.Jika sudah kecanduan parah, orangtua bisa menghubungi profesional agar segera ditangani.
Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Di webinar kali ini, hadir pula nara sumber seperti Mosav, Graphic Designer diĀ papermark.id, Nikita Dompas, seorang Producer & Music Director, Nyimas Indriana, Food & Beauty Enthusiast, Golda Siregar, Senior Consultant at Power Character.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.