Interaksi sosial kini lebih banyak dilakukan secara online lewat ruang digital. Kesopanan maupun tata krama dalam berkomunikasi tetap menjadi perhatian meski tidak bertatap muka langsung. Etika digital menjadi keterampilan abad 21 lainnya selain penguasaan akan teknologi yang perlu diterapkan semua pengguna.
Irma Nawangwulan, Kepala Program Studi Business & Management St Ganriel’s Pre University saat Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kota Depok, Jawa Barat I, pada Kamis (18/11/2021) memberikan tips aman berinteraksi dan berkolaborasi sesuai etika di ruang digital, antara lain:
1.Bahasa yang sopan
Gunakan bahasa yang sopan saat berinteraksi di ruang digital. Lihat kembali kepada siapa kita berinteraksi, apakah guru, dosen, orang yang lebih tua, atau teman.
2.Bijak dalam menyebarkan informasi
Jangan asal berbagi unggahan di media sosial. Namun saring segala informasi sebelum menyebarkanya dan ketahui bahwa hal tersebut benar.
3.Buat konten daripada komen
Buat konten yang produktif, daripada lebih banyak mengomentari unggahan orang lain yang tidak bermanfaat isinya.
4.Belajar menghargai orang lain
Ketika sedang ada di ruang digital, di rapat Zoom atau live streaming hargailah waktu orang yang sedang berbicara.
5.Bertanya pada diri sendiri
Apakah unggahan yang disebarkan bersifat positif dan bermanfaat untuk orang lain ketahui? Jika tidak ada manfaatnya sebaiknya urungkan niat tersebut.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kota Depok, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu , Indra Brasco, seorang dadpreuner, Andry Hamida, head of creative visual brand Hello Monday Morning, Benny Darmawan, dosen sistem informasi Universitas Buddhi Dharma, dan Vivian Wijaya sebagai key opinion leader.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.