Perubahan besar telah terjadi di masyarakat dengan adanya jejaring internet, terlebih sejak pandemi berlangsung ada pola baru kebiasaan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi. Tak hanya sekadar untuk berkomunikasi saja, kini internet digunakan untuk berbagai macam bidang termasuk bisnis para pemilik UMKM.
Mau tidak mau UMKM pun beradaptasi memanfaatkan sumber daya digital seperti berkolaborasi menggunakan marketplace, media sosial, dan sarana platform digital lainnya. Untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan supaya bisnis terus berjalan.
Irma Nawangwulan, Dosen dari International University Liaison Indonesia (IULI) saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat I, pada Selasa (16/11/2021) mengungkapkan beberapa keuntungan bagi pelaku UMKM untuk berkolaborasi di era digitalisasi seperti saat ini.
1.Belajar hal baru
Lewat kolaborasi tentunya akan ada hal baru yang bisa dipelajari dari kerja sama yang dilakukan dengan pihak lain sehingga akan menambah bisnis semakin maju.
2.Membangun jaringan
Memperluas pasar yang sebelumnya pernah dijangkau. Bila sebelumnya kesulitan karena berbagai kendala, maka berkolaborasi akan mempermudah tugas-tugas tertentu yang bisa dieksekusi bersama.
3.Meningkatkan reputasi bisnis
Kolaborasi dengan brand atau orang yang sudah memiliki nama baik yang bagus tentu akan mendatangkan reputasi bisnis.
4.Lebih mudah mendengarkan respons konsumen dan pelanggan
Dengan kolaborasi maka memungkinkan banyak suara konsumen maupun pelanggan bisa didengar dan membawa perbaikan.
5.Memberikan perubahan yang positif
Hal positif akan didapat berkat kolaborasi, di mana bisa saling belajar, meningkatkan reputasi, hingga membangun jaringan.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Maria Ivana, Graphic Designer JCO, Sophie Beatrix, seorang Psikolog Praktisi, Eko Ariesta, CEO Enterpro.id, dan Made Nandhika, Abang None Jakarta Selatan 2019.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.