hitcounter
Thursday , February 13 2025

42 M Dana Pemulihan Sektor Pariwisata di Banten dan Lampung

Guna menyatukan langkah untuk pemulihan sektor pariwisata Selat Sunda, Kementerian Pariwisata menggelar ‘Rapat Koordinasi Pemulihan Sektor Pariwisata Selat Sunda Bangkit’ di Marbella Hotel, Anyer, beberapa waktu lalu. Hadir Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya beserta jajarannya, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, serta stakeholder pariwisata terkait.

Menpar Arief mengatakan, rakor ini bertujuan untuk mempercepat recovery sektor pariwisata di sekitar Selat Sunda yang terdampak tsunami beberapa waktu lalu. Selain itu, Kemenpar juga ingin menginisiasi sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk memulihkan sektor pariwisata. Khususnya di Banten dan Lampung.

“Kementerian Pariwisata mendukung 100 persen pemulihan pariwisata di Banten dan Lampung pasca tsunami,” tegas Arief.

Arief mengungkapkan untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) sudah disiapkan, masing-masing Rp9 M untuk Banten dan Rp33 M untuk Lampung. Lanjut,Arief untuk kembali mengelola tata ruang di tiap wilayah masing-masing

“Sekarang adalah kesempatan baik untuk melakukan tata ruang dengan benar dalam membangun kembali wilayah-wilayah yang terkena dampak tsunami. Wilayah yang tidak terdampak, jangan diutak-atik,” terangnya.

Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy menerangkan, wilayah Banten yang terkena dampak tsunami adalah di Serang dan Pandeglang yang sebagian besar wilyahnya merupakan destinasi wisata. Sebut saja, Pantai Anyer, Pantai Carita hingga Tanjung Lesung. Andika kemudian menjabarkan strategi pemulihan pariwisata pasca tsunami.

“Pertama, saya yakin kehadiran Pak Menteri Pariwisata Arief Yahya dapat mendukung dan mendorong masyarakat Banten dan di luar Banten tetap percaya untuk bisa berwisata ke Banten,” katanya.

Lanjut Andika, Pemprov Banten telah melakulan langkah-langkah seperti evakuasi, penanganan korban hingga mendirikan hunian sementara. Terkait pariwisata, sudah dilakukan perbaikan jalan dan persiapan beberapa event wisata.

“Jalan dari Carita hingga Tanjung Lesung yang rusak sudah kami data, yang jadi tanggung jawab provinsi sudah kita benarkan. Kami terus memberikan kemudahan wisatawan untuk perlebaran juga,” paparnya.

Selain itu, beberapa event wisata seperti ajang budaya juga sudah disiapkan di Anyer dan Tanjung Lesung. Diharapkan dengan itu, bisa menjadi promosi dan membuat wisatawan kembali datang berwisata ke Banten.

“Terkait pengembangan pariwisata Banten, potensi kami luar biasa. Ada wisata bahari, religi, cagar budaya, cagar alam dan lainnya. Bahkan banyak pabrik di Banten yang bisa dimanfaatkan menjadi wisata industri,” tambah Andika.

Sedangkan untuk Lampung, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengaku sudah membenahi 3A (Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas). Hal penting lainnya yang tak boleh terlewatkan adalah bagaimana membangun kembali image pariwisata Lampung pasca tsunami.

“Paling penting memulihkan image-nya. Memulihkan image bahwa daerah itu rawan, kena bencana, bahaya dan segala macamnya itu butuh waktu,” ujar Ridho.

Oleh sebab itu, salah satu cara memulihkan image pariwisata Lampung adalah dengan generasi milenial. Tentu, melalui promosi destinasi wisata di media sosial.

“Promosi wisata milenial paling banyak di media sosial, maka kami akan bekerjasama dengan para travel blogger, Genpi (Generasi Pesona Indonesia) dan stakeholder lainnya lewat hasthag #Lampungitukerreen dan lain-lain. Banten juga bisa mencontohnya,” papar Ridho.

About Pasha

Check Also

Menpar Widiyanti Bertemu UKP RI Raffi Ahmad Bahas Program Kolaborasi Promosikan Pariwisata

Jakarta, Vakansi – Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana bertemu dengan Utusan Khusus Presiden (UKP) …

Leave a Reply