Hidup di era serba digital, membuat setiap individu harus lebih berhati-hati serta mewaspadai segala aktivitas di internet. Sebab ancaman siber yang ada di internet memiliki dampak bahaya dan potensi ancaman.
Terlebih yang berhubungan dengan tersebarnya data pribadi yang bisa dicuri atau disalahgunakan untuk kejahatan seperti penipuan hingga pembobolan akun bank. Benny Daniawan, Dosen Sistem Informasi Universitas Buddhi Dharma saat webinar Literasi Digital wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I, pada Senin (18/10/2021) mengungkapkan ada beberapa dampak lanjutan dari tersebarnya identitas pribadi di internet, antara lain:
1.Phising
Phising merupakan teknik penipuan memancing pengguna untuk diarahkan ke situs palsu untuk memasukan data-data seperti alamat email, tanggal lahir, nomor telepon, password, dan data penting lainnya. Untuk menghindarinya cek alamat situs, jika mencurigakan sebaiknya tinggalkan.
2.Disalahgunakan untuk Pinjol
Ada banyak kasus penyalahgunaan data dan menggunakannya untuk pinjaman online ilegal. Data seperti KTP dan foto Anda sedang memegang KTP yang tersebar bisa disalahgunakan karena itu berhati-hatilah.
3.Telemarketing
Kasus lainnya yang umum untuk data pribadi yang dicuri adalah disalahgunakan telemarketing dan menelepon langsung. Selain itu termasuk munculnya sms spam yang menawarkan pinjaman online. Sebaiknya blokir saja nomor tersebut agar kedepanny tidak menggangu lagi.
4.Pemalsuan Akun
Pelaku yang mengambil data pribadi, bisa saja mempergunakannya untuk membuatnya akun palsu. Kemudian beraktivitas seolah-olah akun valid dan mencari mangsa teman mauoun kerabat untuk penipuan maupun kejahatan. Modusnya biasanya pura-pura pinjam uang, minta ditransfer pulsa dan lain sebagainya.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Klemes Rahardja, Founder The Enterpreneur Society, Dee Rahma, seorang Digital Marketing Strategist, Irma Nawangwulan, Dosen di IULI, Nyimas Indriana, Food & Beauty Enthusiast.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.