Penggunaan internet dan gawai sudah menjadi bagian keseharian setiap orang, termasuk anak terlebih setelah pandemi dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Namun para orangtua harus mengatur penggunaan gawai pada anak, agar mereka terlindungi dari bahaya dan dampak negatif internet.
Orangtua perlu memahami internet dan jaringan media sosial. Sebab orangtua akan sulit menetapkan aturan bila tidak mengerti dan memahaminya. Minimal memahami cara memproteksi situs web dan media sosial yang berdampak negatif. Serta cara pengaturan membuat akun Google yang sesuai dengan usia.
Pipit Djatma Fundraiser Consultant & Psychosocial Activist IBU Foundation saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, pada Kamis (9/9/2021) memberikan tips mengatur penggunaan gawai pada anak agar terhindar dari dampak negatifnya.
1.Arahkan penggunaan dan perangkat media digital dengan tepat, seperti misalnya untuk edukasi dan mencari informasi terkait hal-hal yang dibutuhkan anak. Seperti belajar soal musok, bahkan membuat musik lewat internet. Tentunya anak juga harus dipahami dulu terkait risiko penggunaan internet yang tidak seharusnya, atau sesuai usia dan tahap perkembangan anak.
2.Orangtua perlu mengimbangi waktu penggunaan media digital dengan interaksi nyata. Anak harus lebih banyak dilibatkan dalam interaksi dunia nyata seperti permainan tradisional, aktivitas kesenian, olahraga, dan bermain bersama teman-temannya.
3.Menelusuri penggunaan internet dan media sosial anak, agar orangtua bisa tahu jika ada orang asing yang mencoba mendekati anak. Agar anak terhindar dari predator anak.
4.Pakai Google family link for parents, yaitu aplikasi parental control untuk membantu orangtua mengawasi anak di internet.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat I, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir pula nara sumber lainnya yaitu Ari Aryanto, Konselor SMA Negeri 2 Cibinong, Elis Nurhayati, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Cibinong, dan Hani Purnawanti, dari Divisi Program Edukasi4ID.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.