Sebanyak 3.000 pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat sadar wisata (MASATA) di Sulawesi Utara menjalani vaksinasi dalam program vaksinasi Tahap 2 dari pemerintah. Sebanyak 300 orang diantaranya menjalani vaksinasi hari ini, Jumat (5/3/2021), di Graha Bumi Beringin, Kota Manado.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melihat langsung berjalannya proses vaksinasi. Didampingi Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw, Menparekraf Sandiaga melihat alur vaksinasi mulai dari pendaftaran, proses skrining, dan observasi.
“Program vaksinasi ini dapat terlaksana berkat dukungan dari Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Kami mengucapkan terima kasih atas mobilisasi yang terus bergerak, dan hari ini pelaku pariwisata mendapatkan vaksinasi di Graha Bumi Beringin, Kota Manado,” kata Menparekraf Sandiaga Uno saat meninjau “Pencanangan Vaksinasi COVID-19 Bagi Pelaku Usaha Pariwisata di Provinsi Sulawesi Utara”.
Sulawesi Utara, tepatnya Likupang, merupakan salah satu dari lima destinasi super prioritas yang ditetapkan pemerintah. Melalui program vaksinasi ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk segera bangkit.
Sandiaga menekankan kembali pentingnya penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Karenanya ia mengatakan, Kemenparekraf/Baparekraf akan terus meningkatkan dan mendorong penerapan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) dan 3T (_testing, tracing, treatment_) di masing-masing destinasi wisata.
“Hal ini merupakan bentuk dukungan dan keberpihakan pemerintah kepada pelaku usaha khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi COVID-19. Saya optimistis dengan kolaborasi ini, di tahun 2021 ini industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia khususnya di Provinsi Sulawesi Utara akan bangkit kembali seiring dengan dilaksanakannya program vaksinasi ini,” kata Sandiaga.
Ia mengharapkan, program ini dapat mendorong pemerintah daerah lainnya untuk melakukan hal yang sama dengan memprioritaskan tenaga kerja industri pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat menggeliatkan dan memulihkan perekonomiannya kembali.
“Mari kita upayakan untuk menekan terus penularan COVID-19, kita bangkitkan ekonomi dengan penuh kehati-hatian dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” kata Sandiaga.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengemukakan, efektivitas dari vaksin atas timbulnya imun baru akan efektif timbul pada 28 hari setelah suntik kedua. Karena itu, Menkes menjelaskan, kesadaran dari masyarakat atas penerapan protokol kesehatan harus benar-benar dijalankan dengan baik.
“Vaksinasi itu tidak 100 persen memproteksi kita untuk tidak kena virus. Namun dapat menekan probabilitas atau risiko kita untuk sakit. Jadi kita tetap harus menerapkan protokol kesehatan dengan baik,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw, mengemukakan, proses vaksinasi di Sulawesi Utara berjalan dengan baik. Di tahap pertama terdapat 22 ribu vaksin yang diterima pemerintah daerah, dan sebanyak 64 ribu di tahap kedua.
“Kita memberi apresiasi karena regulasinya yang cepat, langsung diberikan kepada antara lain pelaku pariwisata. Dengan ini kita ada titik cerah kita semua di Sulawesi Utara untuk cepat mengatasi permasalahan karena COVID-19 ini,” kata Steven Kandouw.
Salah seorang pekerja pariwisata yang menerima vaksin, Olivia, bersyukur karena pelaku usaha pariwisata mendapat prioritas vaksin. Hal ini tentunya akan berdampak positif pada kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di Sulawesi Utara.
“Saya merasa senang mendapatkan giliran vaksin, karena kita sering bertemu banyak orang termasuk wisatawan. Dengan adanya vaksin ini saya merasa aman dan merasa _safety_, meski penerapan protokol kesehatan juga tetap harus dijaga,” kata Olivia, pekerja pariwisata di Ibis Manado.