hitcounter
Saturday , September 21 2024

2021, Kemenparekraf Targetkan 6.500 Pelaku Usaha Parekraf Tersertifikasi CHSE

6.500 pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif ditargetkan sudah tersertifikasi protokol kesehatan berbasis CHSE (_Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability_) di tahun 2021.

Karena sertifikasi CHSE merupakan hal yang sangat penting bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk memulihkan kepercayaan wisatawan dan menggeliatkan kembali aktivitas pariwisata. Selain itu, untuk memberikan jaminan bahwa produk dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi standar dan protokol kesehatan.

Hal itu diungkapkan Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dalam sambutannya saat “Bincang-Bincang Program CHSE dan Gerakan Pakai Masker, di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (2/2/2021).

“Pada tahun 2021, kita targetkan sebanyak 6.500 pelaku usaha yang tersertifikasi CHSE. Namun, angka ini harus kita tingkatkan lagi dengan cara kita merangkul dunia usaha untuk ikut berpartisipasi. Sehingga jumlahnya dapat meningkat. Karena ada 34 juta lapangan kerja yang harus kita selamatkan,” ujar Sandiaga.

Sandiaga menekankan, ingin menyelamatkan para pekerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, karena ini merupakan peranan utamanya di Kemenparekraf/Baparekraf.

“Seperti Pak Taufik yang memiliki 1.000 lapangan pekerjaan di Saung Angklung Mang Udjo yang juga harus menjadi perhatian kita untuk kita selamatkan. Kemenparekraf bersama dengan Saung Angklung Mang Udjo membuat suatu jingle untuk menggeliatkan kembali para pekerjanya, _small things_ tapi berarti. Selain itu, saya mengundang Rektor UPI, sebagai salah satu langkah kecil untuk meningkatkan _awareness_ di segala ranah termasuk ranah pendidikan. Bagaimana ekonomi kreatif mampu menciptakan lapangan pekerjaan bahkan di masa pandemi,” ujarnya.

Sandiaga menuturkan sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi saat ini tingkat kepatuhan masyarakat sudah di bawah 40 persen. “Berarti hal ini perlu ada langkah strategis yang _out of the box_. “_It’s not about go or not go_ atau _do or not do_ pariwisata dan ekonomi kreatif tapi _it’s about how_. _How_nya ini adalah protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” ujar Sandiaga.

Menurut Sandiaga, untuk mengatasi COVID-19 harus memprioritaskan aspek kesehatan. “Tidak akan mungkin sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa bangkit tanpa mengatasi sisi kesehatannya dan tidak mungkin ekonomi Indonesia bangkit tanpa pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Sandiaga.

Direktur Utama PT. Saung Angklung Mang Udjo, Taufik Hidayat, mengatakan dengan adanya pandemi pihaknya melakukan berbagai macam inovasi dan Saung Angklung Mang Udjo menjadi pelaku usaha pertama di Jawa Barat yang memiliki sertifikasi CHSE.

“Konsep dari Saung Angklung Mang Udjo saat ini adalah _keep the old the one create the new one_, dalam arti kita masih mempertahankan nilai-nilai yang terkandung di dalam alat musik angklung, tetapi kita harus _create the new one_ di masa pandemi ini. Karena seni budaya tradisional Sunda itu hampir tidak ada jarak antara pemain dan penonton dan kita juga banyak berinteraksi, dengan adanya pandemi kita mencoba untuk menyesuaikan dengan standar protokol kesehatan,” ujar Taufik.

About Pasha

Check Also

Libur Panjang Maulid Nabi 2024, 43.096 Penumpang dan 11.080 Kendaraan Telah Kembali dari Sumatera menuju Jawa

Bakauheni, 17 September 2024 – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berhasil mengelola arus balik periode …

Leave a Reply