hitcounter
Friday , January 10 2025

20 Desa Wisata Ikut Gerakan BISA di Magelang

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melibatkan 20 desa wisata di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, untuk mengikuti gerakan Bersih, Indah, Sehat, Aman (BISA) sebagai bentuk dukungan bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak COVID-19.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Fadjar Hutomo menjelaskan, program ini dilakukan dan didukung para pelaku dan komponen perangkat desa wisata yang berjumlah 1.400 masyarakat desa yang terlibat langsung ke dalam gerakan tersebut.

ā€œKeberadaan desa wisata selama ini terbukti mampu mewarnai keberagaman destinasi pada kawasan pariwisata. Melalui desa wisata, pariwisata membuktikan keberpihakannya sebagai penyerap tenaga kerja pedesaan, sebagai generator pertumbuhan ekonomi wilayah, dan sebagai alat pengentasan kemiskinan,ā€ kata Fadjar, saat pembukaan Program Gerakan BISA Desa Wisata di Desa Karangrejo, Magelang, Senin (6/7/2020)

Fadjar Hutomo mengungkapkan, gerakan BISA merupakan implementasi dari arahan Presiden Jokowi untuk gerakan perlindungan sosial bagi pelaku dan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif, melalui gerakan padat karya dan memberikan stimulus bagi para pelaku usaha di sektor parekraf.

ā€œProgram BISA Desa Wisata merupakan semacam gerakan padat karya yang bertujuan untuk mengoptimalkan pelaku usaha parekraf dalam menangani dan meningkatkan kebersihan, keindahan, kesehatan, dan keamanan masyarakat di Desa Wisata untuk menghadapi kondisi new normal pascapandemi COVID-19,ā€ katanya.

Bupati Magelang Zainal Arifin, menambahkan saat ini perlu aksi nyata pemerintah dalam membantu masyarakat, antara lain melalui Program Gerakan Bersih, Indah, Sehat, Aman (BISA) pada Desa Wisata di Kabupaten Magelang yang melibatkan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Gerakan BISA ini dapat membantu menggerakan perekonomian masyarakat sekaligus mengantisipasi kondisi _ new normal_ dengan mempersiapkan desa wisata yang lebih baik yakni mengutamakan faktor health dan hygiene, serta safety dan security yang baik,” katanya.

Menurut Zainal, pola tren berwisata saat kenormalan baru akan berubah, wisatawan cenderung memilih tempat-tempat dengan aktivitas outdoor dan wisata alam. Namun para pelaku juga ditekankan harus menjaga protokol kesehatan dengan baik agar tidak terjadi gelombang baru pandemi COVID-19.

“Kabupaten Magelang diberi anugerah dari Tuhan panorama wisata alam yang luar biasa indah, maka itu menjadi tugas bagi kita untuk menggali potensinya dengan maksimal. Kondisi mengajak kita bersama melakukan aktivitas kenormalan baru dengan disiplin baik pengelola dan wisatawan yang datang,” katanya.

Salah satu perwakilan pokdarwis Sidiq dari Desa wisata Candi Rejo mengaku sangat terbantu dengan program yang digelar Kemenparekraf tersebut. “Kami mempunyai tanggung jawab terkait program ini. Bantuan ini kami harap bisa menggerakkan kembali pariwisata di desa yang kami kelola dan siap menyambut kenormalan baru,” katanya.

Ke 20 Desa wisata yang ambil bagian dari program BISA antara lain Desa Wisata Candi Rejo, Desa Wisata Wanurejo, Desa Wisata Karangrejo, Desa Wisata Borobudur, Desa Wisata Karanganyar, Desa Wistata Wringinputih, Desa Wisata Giripurno, Desa Wisata Giritengah, dan Desa Wisata Sambeng.

Kemudian juga Desa Wisata Ngadiharjo, Desa Wisata Majaksingi, Desa Wisata Bigaran, Desa Wisata Kebon Sari, Desa Wisata Ngargogondo, Desa Wisata Tanjungsari, Desa Wistata Tuksongo, Desa Wisata Ngargoretno, Desa Wisata Banyubiru, Desa Wisata Ngawen, dan Desa Wisata Jamuskauman.

About Pasha

Check Also

TMII Dikunjungi 300 Ribu Pengunjung Selama Libur Nataru

Jakarta, Vakansi ā€“ Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menjadi salah satu destinasi favorit warga pada …

Leave a Reply